Pada awal proses astral, sensasi yang terasa ketika ditarik seperti disedot di ubun – ubun, tapi tidak terlalu lama. Kemudian sekitar terasa terang dan disambut sebuah entitas besar bersayap berwarna putih. Saat itu belum bisa memastikan bentuk entitas tersebut, tapi setelah mengonfirmasi di grup, kemungkinan besar berbentuk sejenis burung. Kemudian saya niatkan untuk mengikuti entitas tersebut. Namun, yang terjadi saya tiba2 berada di atas entitas tersebut. Saya menyaksikan beberapa pemandangan bangunan dan beberapa latar yang agak gelap. Setelah itu, saya di antarkan ke puing2 bangunan dan dipertemukan dengan entitas lain.
Saya agak terkejut dengan kehadiran entitas tersebut, namun saya niatkan untuk terus mengikuti dan mengucapkan salam lalu memperkenalkan diri. Dia pun langsung memperkenalkan dirinya sendiri. Dalam penangkapan saya dia mengenalkan dirinya sebagai ZANATERHA. Sosok ini dari bentuk tubuhnya saya yakini seorang perempuan, namun wajahnya tidak bisa saya lihat dengan jelas karena bercahaya. Ia mengenakan baju putih gaya you-can-see dan kudung yang juga putih. Ketika dia memperkenalkan diri, saya merasa agak bingung harus melakukan apa. Kemudian dia seolah ingin menyampaikan sesuatu kepada saya tapi saya tidak bisa memahaminya. Saya coba niatkan untuk memahami bahasanya, hanya ada satu kata yang bisa saya identifikasi. Yaitu ANDHUKA.
Saat dia mencoba menyampaikan sesuatu lagi saya belum bisa memahaminya. Kemudian dia menyentuh dahi saya (di antara alis) dengan ibu jarinya, saya terkesiap dan langsung membuka mata. Terasa panas di tempat sosok tadi menyentuh saya. Sejenak saya hentikan dulu astraling dan menyampaikannya di grup. Setelah beberapa menit saya coba terhubung kembali. Visual tersebut muncul, dan ketika saya disentuh lagi saya seolah terlempar pada 2 buah scene:
Scene 1:
Saya sedang berjalan di sebuah kuil saya lihat beberapa orang menggunakan jubah seperti orang sedang umroh. Saya juga mengamati ada beberapa perkamen dan manuskrip dengan aksara yg tidak saya mengerti.
Scene 2:
Saya sedang berseluncur di angkasa dengan sebuah kelompok yang bertelanjang dada, membawa senjata, dan berotot. Pada satu titik kami seperti sedang mencegat pesawat yang sedang lewat.
Kemudian hanya sesaat saya kembali bersama ZANATERHA. Ia kemudian mengatakan hal – hal berikutnya, dan yang bisa saya tangkap hanya kata “GANETRHA”. Saya kemudian tuliskan kata ini di grup. Azeren menyarankan saya untuk mencari arti kata tersebut.
Akhirnya saya putuskan untuk berpamitan dengan ZANATERHA dan mengucapkan terima kasih. Saya pun meniatkan untuk mencari arti kata. Ini menarik, ketika saya berniat menerjemahkan, saya seperti sedang mengakses sebuah gelombang untuk memahami kata. Akhirnya ada semacam inputan atas dua kata tersebut. Dibantu oleh Azeren dan Hauman Vallara arti kata tersebut merujuk pada
Terjemahan yang saya dapatkan agak berbeda tapi secara makna kurang lebih sama. Menurut Azeren dan Hauman Vallara kata tersebut bisa jadi merujuk pada lakon saya.
Pada malam itu aktivitas astraling dihentikan dahulu setelah kurang lebih satu jam. Hari besoknya saya merasa sedikit penasaran dan mencoba mengakses Kendan sendiri serta menelusur memori DNA lagi. Dalam 15 menit penelusuran itu saya menemukan kembali bahwa dari dua kata tersebut, hanya kata GANETRHA yang merupakan sebuah ‘nama’. Sementara kata ANDHUKA lebih seperti sapaan hormat.
Dalam definisi yang lebih luas lagi, saya dapatkan bahwa GANETRHA memiliki makna: Yang Membimbing Menuju Cahaya. Masih butuh validasi dan penelusuran lagi tentang memori tertua saya. Namun sementara data – data ini akan saya simpan terlebih dahulu untuk penelusuran lebih lanjut.
“Tarik, tarik, tarik! Itu anak kesedot kesana!” Sontak Rhaml dari tempatnya meminta Khran untuk segera melakukan penyelamatan. Dan malam yang senyap di penampungan (tempat penggemblengan calon kesatria), kala itu terbangun karenanya.
“Lama-kelamaan saya merasa badan saya menjadi kecil, lalu melebur, dan hilang di ruang hampa tak terbatas.” Vizt yang sedang dalam misinya tampak tidak dalam kondisi yang aman.
Sedang rekan satu tim Vizt, Hawm, juga tidak bisa membantu, malah dirinya yang baru pertama ikut misi, Chi nya (energinya) terburai di medan energi objek misi. Juga badan Astr nya (proyeksi badan energi) terseret dalam medan pusaran benda berdenyut itu.
Jangankan mendeteksi keberadaan Vizt, mengunci lokasi badan Astr nya saja dia tidak mampu, ia seperti satu dari koloni ubur-ubur di pusaran migrasi, terseret, melesat dengan kencang di dalam arus.
“Apa kubilang, jangan masuk kesana! Aku sudah sedikit melihatnya lebih dulu, disana menyeramkan!” Ujar Minc (sebutan bagi penduduk penampungan yang belum mendapatkan nama tugasnya) pada Vizt dan Hawn dari kejauhan. Sambil duduk dan mengayunkan kaki di atas pohon, Minc masih tidak terlalu tahu apa yang terjadi pada teman-temannya, dia hanya larut dalam percobaannya mengekstrak pustaka yang baru saja ia temukan di tempat itu.
“Samakan frekuensi Vizt.” Saut Khran. Khran meyambungkan chi dengan Vizt, sehingga Khran berhasil sampai ke frekuensi Vizt dengan cepat. Dan langsung membungkus Vizt untuk diteleportasikan ke Kendan (rumah dan pusat kerajaan mereka).
Sesampainya di Kendan, Vizt yang dalam keadaan netral dan berbaik sangka pada Chi Zamesta (energi semesta)—Sekalipun badan Astr dan Chi Vizt nyaris tidak selamat—Masih mampu mengikuti arahan penyelamatan dari Khran.
“Kendalikan napasmu ke ritme biasamu, setelah terkendali, kamu himpun chi kamu yang liar tepat ke dalam kundalmu (Kundal merupakan bagian perut tempat menyimpan dan mengumpulkan Chi),” Khran menunjuk bagian perut, sedikit di bawah pusar Vizt. “Setelah itu, tenangkan Chi mu dan harmonikan dengan Chi Zamesta.”
“Alirkan Ayr, minum Vizt.” Titah Khran.
Sesuai arahan, Vizt melakukannya dan tak lama ia pun kembali utuh.
Sebelumnya, di penampungan…
Malam hari Bhal–salah satu kesatria Kendan mengajak para Tunas (sebutan untuk penduduk penampungan) untuk melakukan misi ke suatu tempat. Ia merahasiakan tempat tersebut, dengan harapan para Tunas dapat mengasah pandang subjektif kumulatif dan menemukan objek sesungguhnya.
“Wiiiih keren pesawatnya, maaf aku loncat kesana-kemari, aku terlalu kegirangan!!!” kata Minc yang sudah bisa melihat dimensi Astr (astral) bagian dalam pesawat.
Pesawat yang baru saja ditumpangi para Tunas—Vizt, Hawm, dan Minc–menimbulkan suara putaran mesin. “Apa ya ini? Berisik sekali di telinga”, Hawn bertanya pada Bhal dan para Tunas. Berbeda dengan Minc, Hawn merasakan input auditori terlebih dahulu.
Input dimensi Astr yang diterima sensor badan tanah bisa bermacam-macam dan tidak mesti seragam sama diterima oleh setiap penduduk. Bisa berupa pengelihatan, pendengaran, perasa, peraba, penghidu, dan masih banyak lagi yang belum terungkap.
“Kamu yang pakai baju besi ya?” Tanya Vizt pada hawm.
“Oya? Aku belum tahu.” Jawab Hawm yang belum mengenali dirinya di dimensi Astr.
“Iya, sambil bawa bola di tangan kanan dan kiri juga.” kata Vizt.
“Oh bola itu, sepertinya bola yang aku dapatkan saat aku berlatih energi di dekat hanggar pesawat, Vizt.”
“Eh, ini pesawatnya terbang rendah ya? Aku mulai lihat bentuk kotak-kotak, daratan ya? Sudah mau sampai kah?” Tanya Vizt dan Hawm pada tim.
Betul tidak lama, mereka semua sampai di tempat tujuan. Bhal yang mengantar meminta para tunas untuk menelusur dan menceritakan langsung apa yang didapat.
“Sebetulnya ini dimana sih? Tanah dan batuan nya seperti bergerak/hidup?” tanya Vizt. Sesaat sejak sampai, Vizt yang paling pertama mendapatkan sensasi mengenai tempat itu. “Lama kelamaan saya jadi lemes, tempatnya seperti menyedot.” Ujar Vizt.
Disambut tidak lama dari situ Minc dan Hawm merasakan hal yang sama. Minc memutuskan untuk pulang duluan karena sudah tidak kuat.
Sedang Hawm dan Vizt masih bertahan di tempat itu. Kesatria Kendan pun masih belum menunjukkan tanda-tanda panggilan–pemberhentian misi. “Tempat itu berdenyut dan hidup sehingga kalian merasakan itu semua.” Singkat kesatria Kendan menjelaskan.
“Ah! Itu dia, yang aku lihat di visionku sebelumnya. Cahaya yang membelah di langit, membelah bangun yang aku lihat berbentuk seperti mata.” Hawm berseru. Sontak Vizt melanjutkan umpan informasi tersebut dan tim pun terus memancing mereka agar bisa melihat apa itu, tempat yang berdenyut, menghisap, dan memburatkan cahaya besar di langit.
Mereka terus mengatur posisi mereka agar mendapatkan sudut pandang yang pas. Sehingga mereka bisa betul-betul melihat tempat/benda itu dengan jelas dan menyeluruh.
Mereka naik ke atas, menjauh, bergeser satu sama lain, mengkalibrasi sensor visual–simultan.
Hingga,
“Nah ini dia.” Vizt dan hawn melihat hampir di saat yang bersamaan. Tapi, ya… Selayaknya Tunas yang baru belajar. Dimana visual mereka sudah bisa menemukan dengan baik dan benar, objek itu. Di lain sisi mereka kehilangan kontrol terhadap posisinya, hehehehe.
Badn Astr Vizt masuk, tersedot semua ke dalam Inti Zamartaz. Hawm terburai menjadi jelly, menghiasi tarian putaran Sphere Zamartaz.
Selamat datang para Tunas kesatria kendan, di Zamartaz. Tunas galaksi, yang berdenyut, yang baru saja hidup.
https://jurnalastral.com/wp-content/uploads/2022/08/photo_6147941446376861718_x.jpg345662Vaaranhttps://jurnalastral.com/wp-content/uploads/2022/06/JURNAL-ASTRAL-logo3-300x138.pngVaaran2022-08-10 11:42:442022-08-13 13:18:53Tentang Denyutan: Baru Saja Hidup
Maaf lama, sebelumnya belum PD, hehehehe…
Awalnya saya coba2 karena diajakin, eh lama2 jadi enak keterusan…
Awal mula ke Kendan sejujurnya ditempatkan di gerbang, melihat mentor saya masuk, saya pun ‘slonong boy’, karena lihat mentor masuk begitu saja, bahkan dipersilakan. Maka saya pun langsung selonong boy. Saya di-stop dan ditanya, “Ada keperluan apa ke Kendan?” Saya menjawab, “Itu saya mengikuti dia, mentor saya.” Sambil menunjuk ke mentor.
Namun sang mentor hanya senyum dan tidak membantu. Ada timbul pertanyaan dalam hati, “Kenapa dia ngga membantu?” Lama diam dan di gerbang Kendan, saya teringat ucapan mentor sebelum berangkat ngastral, “Attitude tetap dipergunakan dan perkenalan astral sama dengan perkenalan di dunia fisikal.”
Saya langsung mengenalkan diri dan mengucapkan tujuan saya, “saya ingin mengetahui sejarah dari Kendan dan mengetahui sejarah DNA saya atau yang berhubungan dengan DNA saya.”
Lalu penjaga digerbang pun mengenalkan dirinya, dan mempersilakan masuk.
Setelah melewati gerbang, tujuan saya ucapkan kembali, dan langsung diperlihatkan, ada seorang dengan perawakan badan tegap, berbaju seperti baju ihram, sedang mengajar anak – anak, keceriaan dan bahagia terpancar dari anak -anak tsb. Di saat saya ingin mengikuti pelajaran tersebut ada penjaga yang berkata, “Tujuan anda ada disini, silakan ikut.”
Saya pun mengikuti ajakan tersebut, dan tiba disuatu ruangan yang sangat kuno menurut saya. Hanya batuan aja semua, batu berbentuk lingkaran dengan gambar yin yang, namun sisi putih tidak ada lingkaran hitam seperti biasa saya lihat hanya ada lingkaran hitam dibagian putih.
Kembali meniatkan kembali tujuan saya ke Kendan, diperlihatkanlah sejarah Kendan dari turunnya seorang yang sedang mengajar tadi, dengan membawa beberapa batuan dari atas, saya tidak melihat planet atau galaksi asalnya orang tersebut. Yang mebuat saya heran adalah ini monitor sebesar bis tingkat 2 datang dari mana? Diruang ini awal masuk pun tidak terdapat adanya monitor semua batuan.
Melihat bagaimana dia…. (Maaf yg ini ga diceritakan, hanya boleh diceritakan ke mentor, katanya)
Lanjut, dengan melihat tatanan Kendan yang sangat luas, berlatih, membuat benda dari yg mudah sampai rumit, ada beberapa workshop yang sangat keren dan attitude yang down to earth banget, yang saya temui disini.
“Kenapa bisa mereka memiliki attitude yang bagus, padahal hanya dengan melepaskan benda – benda yang mereka buat, maka tidak akan ada bangsa atau koaliasi negara yang ada saat itu sanggup melawan benda – benda ini.”
Maaf ada bagian yg mentor saya bilang tidak perlu diceritakan. Maaf banget ???
Disaat astral pertama, saya tidak menemukan saya memiliki peran apa atau berperan apa. Di astral lanjutan saya harus menemukan peran saya dan melihat banyak semua informasi, maka yang terjadi adalah kepala menjadi berat di saat astral kedua ini, lalu saya cerita ke mentor, kenapa ? Dia menjawab, “Bukannya kamu meminta semua informasi? Bukannya dengan tekanan pekerjaan aja yang sudah tahu deadline nya kamu merasakan kepala pusing dan berat, sekarang kamu minta semua informasi, janganlah jadi jumawa, bukankah dipertama kali astral diperlihatkan attitude Kendan seperti apa?”
Saya tertawa dalam hati, “Lha iya juga, salah sendiri dengan kapasitas yang belum banyak dilatih meminta semua informasi Kendan?” Meminta maaf ke diri sendiri dan meminta maaf ke semesta, dan mengatur nafas lagi dan mengikuti saran mentor saya. Berniat lagi, “Cukupkan lah informasi yg bisa saya terima untuk saat ini, untuk pembelajaran saya saat ini.” Terasa ada aliran energi yang masuk ke kepala dengan sangat halus dan tidak mengakibatkan sakit lagi. Terima kasih saran dan tegurannya. Dia mah emang orangnya begitu, lempar, jebrusin dan suruh mikir. Ga nanya dianggap mengerti.
Nama avallon belum didapat dan tujuan sedikit demi sedikit mulai terbuka. Lalu disaat astral berikutnya saya diajak ke suatu tempat dan tidak disebutkan itu tempat apa. Saya disuruh memakai zirah lengkap, dan jreng langsung berhadapan dengan banyak pasukan dengan zirah hitam dan wajah yang kebanyakan bukan wajah manusia, ada orc, kurcaci dan elf (seperti di film Lord of The Ring), mereka lengkap membawa semua persenjataan mereka dan langsung melihat ke arah saya, karena saya tiba – tiba langsung masuk ditengah mereka.
Mereka ada yang berteriak, namun saya tidak mengerti apa bahasa mereka, berusaha menyamakan frekuensi dengan mereka tetap tidak mengerti bahasa mereka.
Karena banyak teriakan maka saya mencabut senjata yang ada dipunggung, dan sebuah pedang dengan kira – kira panjang 70 cm bilahnya. Saya melihat sekeliling, masih ada yang berteriak – teriak. Dalam kondisi itu saya mengambil posisi siap bertarung meski tahu ini adalah posisi konyol tapi tetap berusaha siap tarung.
Ditengah riuhnya teriakan, saya melihat seseorang yang saya kenal sedang minum dan mengangkat gelas mengarahkan ke saya, dialah mentor saya yang mengajak astral. Tenang dan minum dengan mereka sedangkan saya ditengah – tengah dan dikelilingi mereka dengan teriakan yang tidak saya mengerti. Teringat pesan mentor, kenalkan diri sendiri meskipun ke musuh sekalipun. Tetap tenang dan tersenyum meskipun menghadapi banyak kepungan.
Lalu saya mempraktekannya, yang terjadi adalah dari teriakan berubah menjadi tertawa terbahak-bahak, dan sekarang saya bisa mendengar ada yang mereka ucapkan, “Kalian lihat tadi dengan baju zirah lengkap dan pisau mainan dia mau menyerang kita, namun kita sudah mengetahui yang mengajaknya kemari.” Wah edan nech mentor melempar orang langsung ke tengah – tengah kumpulan yang tidak diketahui tujuan dan apa yang akan terjadi.
Pembelajarannya pun kemudian disampaikan :
Gunakan attitude, jika kita astral keluar Kendan, maka mereka akan menganggap kita adalah ksatria Kendan, maka tunjukkanlah attitude sebagaimana ksatria Kendan berperilaku, sekalipun musuh yang kita hadapi.
Jika musuh yang kita hadapi banyak, lebih kuat, dan kita tahu bahwa mereka akan menyerang Kendan, maka berusahalah sampaikan informasi ke Kendan, karena Kendan butuh semua informasi yang terjadi untuk mempersiapkan segala sesuatu nya. Jangan jumawa disaat kita astral ke tempat lain tetap rendah hati dan memperhatikan sekeliling, explore dahulu area sekitarnya, bergeraklah seperti ksatria mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya di terpat tersebut.
Jika mengumpulkan informasi dikalangan ksatria sebagai intel, maka berperilakulah seperti itu, tidak terkecuali kita. Ada apakah disekitar, tumbuhan apa, energi semacam apa, siapa yang menjaga ada berapa pasukan disana, jika ada benteng terbuat dari apakah benteng tersebut. Jika melihat ada yang berlatih maka bertanyalah apa yang sedang dilatih, tidak perlu menunjukkan diri kita kuat dan hebat, meskipun mendapat pelatihan dari Kendan. Hargai mereka dan hormati mereka yang ditemui, tidak perduli mereka anak kecil pun. Bahkan tanaman dan hewan yang ditemui. Mengenalkan diri lebih dahulu dan tetap berperilaku sebagai ksatria Kendan sebagaimana mestinya.”
Jleb, langsung berpikir seketika dengan ucapannya.
Terimakasih mentor yang kejam. Tapi kenapa dia bisa ikut makan dan minum ditengah-tengah pasukan tadi ?
Hahahahhahaha, biarlah nanti datang lagi ke tempat tersebut. Namun dia sangat hati – hati dalam hal ini, dia suka membersihkan/menghapus frekuensi perjalanannya. Namun menyimpan semua nya di Kendan, tujuannya kemana, semua lengkap. Namun jalur frekuensinya yang dihapus.
Hello Astralers! This time we will present a thematic Astral event reportage in July 31st, 2022. Previously, the team had provided a poll in the telegram group aimed at determining the destination for astral travel. The highest poll will certainly be the destination for the first astral travel. And it turns out that many choose the Lemurian Civilization as their travel destination.
This event is so special because the participants will be in the same timeframe. Which means participants will find a lot in common. And as usual, participants must write down whatever they observe, be it visual, taste, touch, smell, or hearing. There is no special preparation, just position yourself as comfortable as possible, and as much as possible get rid of all references you have, be neutral. On cue, just focus on feeling and following, don’t resist. All participants will be picked up, as long as they have filled in the attendance in the Astral Journal main group.
The recommended position is a sitting position. It could also be by lying down, but participants must be prepared to swallow the bitter pill of regret for falling asleep. Hehe.
Without further ado, let’s see the testimonials of the participants.
Translation :
Eko: It’s like in a ship with many people on the outskirts, there’s like a black freeway, like Bandung soreang road, and there are many valleys and lakes.
Indra: I felt the cold sensation from the left side of the body, try to follow it and shifted my body to the left, the sensation was gone.
Admin: Carry on.
M416: The ringing sound in the ears is getting louder.
Ida: There is a sound in the ears like being in the forest at night.
Agus: At the early departure hour, there is a strong wind blowing in from outside…
Translation :
Admin: Everyone is already connected. For beginners in astral traveling, try put the mobile phone down, and set a timer. Feel and follow whatever the sensation is.
Surya: I just felt the heat on my back that spreads to the whole body, for visuals I haven’t seen anything.
Pajar: This is the third time, the body reflex tells me to lie down. I was also doing breathing exercise, but it still seems like I was told to lie down.
Riyan: There was a pyramid in the middle of the sea.
Admin: Follow it.
Translation :
Admin: We are in a new world, learn as much as possible. Express the curiosity. Then the answer will appear.
Agus: The chest, neck, and back are already wet with sweat, but not cold, still warm.
Uta: Good evening, please give the affirmation, is the existence of the dragon only a mythological creature in its time?
Riyan: The soles of my feet felt like they are tingling. Similar to electric shock.
Agus: Even though the cold wind blows in from the window.
Translation :
Arkhydhamma: It turns out that there is a Pyramid-shaped Planet.
Alto: Is there a shaman? There was a white eyed girl who looks like a shaman.
Ida: It was like entering a forest, there was a rainbow mist, there was a big snake but I didn’t feel afraid, I saw the smoke of the volcano, there was a hut in the forest. Still in the forest, after that it was like there was a flood. Then i type while sitting.
Fathir: Unimaginably beautiful…
Translation :
Denny: I just felt the wind on my forehead and hair. Hands felt like as if someone was holding it, it felt like there were electric shocks. Looks like I’m in a amusement rides, but don’t know what ride it is. #astral31juli2022
Tata: Thank you Mrs. Ambar and team. Testimony, I’m a newbie who just joined this group for a week. During the event, there were no indication either from visuals, sounds, smells, or wind. Only the head seems to want to look left all the time. I followed looking to the left but there was nothing. The tingling sensation from the start were there all the way to the crown area, it’s just not as strong as if when practicing using a relay.
Oh, and the last 15 minutes I told my husband to sit face to face, then hold hands. He also felt the flow of tingling sensation on the head. My question is, is he registered?
Translation :
Billy: The trip this time was not as deaf as the trip on last July the 13th. But the body still felt hot, the forehead felt tingling, and the crown area too. The first scene, I saw a strange building more or less like this.
Translation :
Gilang: Testimonials and conversations with friends at 21.19: “Only few visuals, following at the last 10 minutes”
“Don’t know if it’s just my feelings, I didn’t surf to Kendan. It seems that my comfort zone is also to Kendan and Rhamalla, never travel memory to other places”
“(The illustration above is not exactly what I saw, I just want to show the building). It’s a building like this, what’s the name? I saw a building like this, with one person in the middle doing a move with techniques. That’s what I saw as it is.”
Then when I read other testimonials, the impression was beautiful, but the atmosphere I saw was gloomy…
Thank you to everyone.
Translation :
Rafli: When the head is throbbing, the body felt light and it felt like something is creeping up / felt like leaving the body, but only for a moment. #astral31juli2022
Imam: Joined the third time, still can not feel the sensation except the flow of cold sensation. But I am grateful and still hopeful.
At 30 minutes I couldn’t focus anymore because this AJ trip was with my kid, who is more sensitive. She cried for quite a while. I approached and asked why are you crying? She said she was crying happily, feeling happy like as if coming home. She said she met and played with a Trondallo ( giant snake / dragon ). She saw a whirlpools and colorful crystal buildings. She said she wanted to just stay there… Wow, I’d be bothered if it was real…
Translation :
Dani: There is still little that can be concluded because the picture is very fast. What is clear is that at the beginning, there were glowing people queuing to enter, after that a voice was heard inviting them to sit quietly. I also sat in a comfortable and cool airplane, after quite some time, I entered an ancient palace, then my body swayed as if following the speed of the vehicle, sometimes going straight, sometimes going up, sometimes turning. The last input that was obtained, stopped at a hill with a beautiful view of trees with the sound of birds chirping, there the atmosphere was so comfortable that I intended to be quiet for a while, sat under a tree and felt the cool air of the mountains. That’s all that I felt and saw, I’m still correcting and retracing it again… Thank you AJ team for tonight’s astral journey #astral31juli2022
Translation :
Darussalam: I met a very handsome man, who was tall and athletic, with long black hair, dressed in a tosca brown cloth, positioned in front of my eyes, smiling. I said Samprazaan (a greeting and prayer), He answered Rhampiaza.
Hery: Same, At first I saw a flash of lightning in a rather dark sky. Then it’s like there are floods everywhere.
Darussalam: Arkhy
Muhtar: At the beginning I saw the Pyramid above the water, then the visual changed to an airplane that was ready to fly, suddenly a flight attendant appeared and pulled me into the airplane, the airplane was crowded with many people, then when the airplane landed, I was confused on where to go…
Yup, same timeline, but the experience are different. If you want to know why it’s like that, you can check it out at the Astral Journal Testimonials group. In that group there was an explanations on why some participants saw beautiful things, and why some saw scary events.
That’s it for the thematic Astral-cation event reportage to the Lemurian civilization. Hopefully in the future the participants will be more able to accept whatever is felt by their body and astro-sense. Hopefully we can all reap the lessons of this journey. See you again at the next event!
To see more testimonials, please visit https://t.me/TestimoniJurnalAstral
Halo Astralers! Kali ini kami akan membawakan reportase event Astral tematik di Bulan Juli. Sebelumnya Tim sudah menyediakan polling di grup telegram yang bertujuan untuk menentukan destinasi jalan-jalan astral. Polling tertinggi tentu akan dijadikan destinasi jalan-jalan astral yang pertama. Dan ternyata banyak yang memilih Peradaban Lemurian sebagai destinasi perjalanannya.
Event kali ini begitu spesial karena peserta akan berada dalam satu timeframe yang sama. Yang berarti peserta akan menemukan banyak kesamaan. Dan seperti biasa peserta wajib menuliskan apapun yang diamatinya, baik itu visual, perasa, peraba, penciuman, pendengaran. Tidak ada persiapan khusus, cukup posisikan diri senyaman mungkin, dan sebisa mungkin singkirkan semua refrensi yang dimiliki, netral. Pada saat aba-aba, fokus untuk merasakan dan mengikuti, jangan menolak. Semua peserta pasti terjemput, asalkan sudah mengisi absensi di grup besar Jurnal Astral.
Posisi yang disarankan adalah posisi duduk. Bisa saja berbaring, tapi peserta harus siap menelan pil pahit penyesalan karena ketiduran. Hehe.
Tanpa berlama-lama lagi, mari lihat testimoni para peserta.
Yaa, timeline sama, tapi pengalaman yang didapatkan berbeda. Kalau mau tahu mengapa seperti itu, bisa dicek langsung ke grup Testimoni Jurnal Astral. Di sana ada penjelasannya, mengapa ada peserta yang melihat yang indah-indah, dan mengapa ada yang melihat kejadian menyeramkan.
Sekian reportase event Astral-cation tematik ke peradaban Lemurian. Semoga ke depannya peserta lebih bisa menerima apapun yang dirasakan oleh tubuh dan astro-sensenya. Semoga kita semua bisa memetik buah pembelajaran dari perjalanan ini. Sampai jumpa kembali di event selanjutnya!
Hello Astralers! How are you? Hopefully in good condition. On July 13th, 2022, the Astral Journal Team again facilitated the Astral Journal group participants in the RE-TRACE event with the destination of traveling to Kendan, which is the universe memory and DNA library. Alhamdulillah, this event can be attended by anyone, even those who have never tried or experienced astral travel before. Only by filling in the attendance list in the group, participants can be picked up and carry out astral exploration, even though the areas where they live are far apart.
There is no special preparation. Position yourself as comfortable as possible. Participants are also reminded to be Neutral, Feel and Follow the sensations.
Translation :
How to neutralize the mind?
Neutral is not a ‘0’ which means ’empty’ with no trajectory of thought.
Neutral is handing over control to the organ that is working and playing a role. Without expectations and references from the mind.
In astraling (astral traveling), the organ that plays the role is the information sensors in the brain, senses.
So, the mind follows the senses, following the astro-sense sensors.
And it should be noted that participants don’t need to be frustrated if they haven’t got any visuals, we have 5 active senses: taste, hearing, touch, smell, and sight. If you can feel, then follow the feeling without seeing it. Likewise with the others. Another note is that participants must believe in their experiences and must be willing to share them. There is no need to be ashamed or embarrassed, because writing this journal is an important part of the Astral Journal.
Well, here are some of the experiences that were felt and witnessed by the participants themselves.
Translation :
Preparation. Please start to set the intention.
Password: Please recite any prayer based on your personal beliefs ( For moslems please recite ta’awudz & basmallah )
I intend to astraling with the team and the astral journal group.
Just feel if there is any sensation that is felt, follow it.
Focus your mind to just feel it, don’t think about anything other than feel and follow.
Translation :
Imas: There was a clear blue towers that are tall and round like pillars at home but bigger, the inside of it is like clear water and the outside is like blue energy.
Iwan: I want to change the visual, but I can’t, the current visual on the mind keeps on and can’t be changed
Imas: There was a girl in a bright white dress, her hair is wavy, slightly blonde, between her eyes there is a light green rhombus-shaped crystal, whose invited me to enter a room and when I looked up, the sea of stars and planets is very beautiful.
Alto: I only felt the cool breeze. What place is this?
Translation :
Andy: My left ear was buzzing, sometimes there was a voices that are not clear.
Rob: At the beginning i felt hot sensation and then cool until now.
Rizki: At first it looked like I was in space, many airplanes entered a portal, after looking in the group comments, I caught glimpses of people with long hair wearing robes like elves, and I saw many places where the technology is advanced. I don’t know if this is a hallucination or not, hehe.
Gustian: New member here, I want to share my experience. At first my ears felt buzzing, not long after that I felt like I was on a advanced airplane/train like in Sci-Fi genre films, the airplane felt like passing through a glowing hole, and finally it was like floating in outer space. In outer space it is as if we are sitting against a backdrop of clusters of stars and planets…
Translation :
Imas: Just now my back right-chest or shoulder blades really hurt, then I asked for permission to access the universal hospital, I was then taken to a room that was all equipped with super cool equipment, and I told one entity about this pain, suddenly a screen appeared in front of me showing a war incident where my chest was stabbed by a sword and died in disbelief, and finally I went to the entity and said every event has a cause and effect as well as in a state of war, if you didn’t kill you will be killed, therefore accept it sincerely and with forgiveness, when I saw the face that was full of anger turned into a smile and said to the opponent thank you for all of this, and I forgive everything and amazingly the pain on my shoulder blade immediately disappeared. #astral13juli2022
Translation :
Alto: I’m a newbie, at the beginning there is no visual, i just felt the breeze, from cool to cold. Over time, it’s like seeing windows but it’s not clear, then there was circles, I don’t know what they are, the visuals was still not clear. Sorry, I was feeling tired, so I stopped. Next definitely would come again #astral13juli2022
Admin: Follow the pull/push, if you resist it it’s like a tug of war, and thus you’ll become tired
Translation :
Admin: It’s just needed to be paused / intends to select a scene and to make it clearer / detailed
Fajri: I tried that earlier but it seems as if the next visuals would appeared following my preconceptions
Admin: That’s the challenge, how we turning off the auto suggestion feature from our conscious mind a.k.a preconceptions
Dani: Excuse me, if I felt like I received something earlier from someone like a headband, clothes and even weapons, can they be used as a reference? I wasn’t thinking and wishing about all of that, I was just following the pull and movement of the universe’s energy itself
Translation :
Rob: #astral13juli2022 Visuals still can’t focus, initially i felt hot sensation and then it starts to cool off, then it’s like someone was pulling my body but it doesn’t come out, felt like being tossed around, the after effects makes me self-conscious, calm-relaxed, hopefully in the future the visuals can be clearer.
Ega: Excuse me ma’am, is it possible to access my DNA memory? Like who I used to be? When I was in Kendan last night, I tried to ask that question. It turned out that there were so many different people alternating from one to another. Some people wear old Javanese clothes, some wear Chinese clothes.
Admin: Yes you can, that’s the purpose of the Astral Journal
The experiences of the participants are different. Some even get a message, one example:
Translation :
@asuh7: Maharishi. Who is he? I was lectured and given advice
Admin: What’s the advice?
Translation :
@asuh7: Maharishi’s ( the great sage / spiritual leader ) 1st message:
“Let everything pass and go as it should. Don’t let the lust destroy your life, and walk according to the path that your God has determined.
You are the balancer of the 7 pillars (?) Don’t be unfair in your actions. Your task is very big, but stay in silence, let the 9 warriors be on their duty, give them trust so that life goes in harmony with the universe.
There will be a war in the future, but don’t destroy humans and all life within. Greed is the root of all evil. Your duty is not to destroy but to repair.
You will feel the energy of the universe strongly, however it’s not only for you, but gives it to them as well” (?)
Translation :
@asuh7 : “Love the Goddess of Beauty and the Goddess of Wisdom because they are the balancer of the universal life, and build civilization with them in the building of love.”
Wallahu a’lam ( God knows best )
“I am the Rishi who was given a little knowledge of the universe by the Almighty God.
Don’t stay at one point Don’t stay at one point Don’t stay at one point
Spread kindness to all corners of the universe.”
Translation :
@asuh7 : The Rishi’s 2nd message: “Know that every single bad thought of man will be a bad residue for the universe and will gradually destroy its (dimension). And conversely, every single good deed that is made and thought out will improve and beautify its (universe) existence.
Do not leave the weak and the foolish behind, guide them to the path and to the path of light. You don’t take them to their destination, you just show them the way.”
That’s roughly the experience of RE-TRACE event on July 13th, 2022. Then there are some reminders for astralers.
Translation :
Don’t compare yourself to other people. It will be an obstacle to our development. Especially if you’re just learning, It’s normal that the visuals you get are modest.
And don’t worry about the distance, because distance doesn’t matter.
Translation :
The distance has no effect. For those who haven’t got any visual, it’s necessary to remember, note, and underline :
Everything needs a process like a seed that grows.
Follow and be patient in the process. Because everyone is different
The growing seed should not be killed by assumptions, prejudices, and negative judgments
AJ 1307 is simple : relax, feel, follow, and write
No one is right/wrong, great/not great, talented/untalented.
Everyone certainly have notes about the journey of AJ 1307, this notes will be a benchmark for your progress.
Without notes, many will be trapped and feel as if there is no progress at all, and finally stop the process.
Participants are picked up by the Astral Journal team at 20.00 WIB (GMT+7) and safely delivered back at 21.00 WIB (GMT+7). When the trip is over, and the participant has successfully accessed Kendan, then the participant has received a free pass ticket to access Kendan at any time.
Translation :
IMPORTANT
Today’s experience can be traced back. Just intend. This method can be used to find detailed information
This is the RE-TRACE event reportage on July 13th, 2022. Hopefully our experience will be a lesson to be a better person in the future.
Visit the https://t.me/TestimoniJurnalAstral link to read the experiences of other participants.
Perjalanan Astral menuju kendan. Siapa yang tidak menantikan event itu? Aku rasa banyak yang menantikannya, termasuk aku. Namun, sebelum berlatih, ku rasakan sakit yang menembus tulang belikatku. Dari mana asal sakit ini pun aku tidak tahu. Karena kebetulan sedang ada event jalan-jalan astral, maka aku meminta izin untuk mengakses Rumah Sakit Semesta. Pada saat itu kemudian aku dibawa ke sebuah lorong, lorong panjang dengan pintu-pintu yang saling berhadapan.
Perjalanan itu cukup jauh, sampai kemudian berhenti di sebuah pintu. Aku masuk ke dalamnya, dan cukup terkesima, ruangan ini keren. Banyak alat canggih dengan hasil analisa yang sangat akurat, karena dijalankan dengan sistem holografik. Dan yang lebih kerennya lagi, tempat itu dijaga oleh sosok seperti robot.
Aku bertanya pada robot itu, “Dari mana asalnya rasa sakit ini?” Kemudian robot itu menunjukan sebuah rekaman melalui alat holografik yang ku ceritakan tadi. Aku memperhatikan rekaman itu lekat-lekat, dan muncul lah sebuah peristiwa di hamparan padang yang luas dengan beberapa bukit yang subur, sebuah perang besar yang terjadi di bumi pada masa itu. Aku terus memperhatikan rekaman itu sampai akhirnya menemukan sosok diriku, dalam kondisi tewas tertancap sebilah pedang tepat di dadaku. Aku bisa merasakan bahwa sosok itu tewas dengan perasaan tidak percaya, wajahnya menampakkan emosi, tak ada dendam, hanya emosi dan rasa tidak percaya. Terbunuh dalam perang, itulah resiko yang harus ku hadapi sebagai prajurit, yang bertugas dan memiliki tanggung jawab pada kerajaan.
Aku menghampiri sosok itu, karena merasa harus melakukan sesuatu agar dia merasa lebih baik. Ku katakan padanya “Setiap peristiwa pasti ada sebab dan akibatnya. Begitupun dalam perang, membunuh atau dibunuh. Maka terima lah kejadian ini dengan ikhlas dan maafkan lah.”
Terjadi perubahan emosional pada sosokku itu. Yang tadinya penuh emosi kini wajahnya tersenyum, ku rasakan penerimaannya terhadap kejadian itu. Dan dia berbicara pada orang yang telah membunuhnya, “Terima kasih. Aku memaafkan semuanya.”
Selepas kejadian itu, aku kembali. Dan ajaibnya, rasa sakit di bagian tulang belikatku pun menghilang.
Sekian cerita dariku. Semoga bermanfaat.
Event: Re-Trace 13 Juli 2022 Featured image by: Jeffrey Smith
https://jurnalastral.com/wp-content/uploads/2022/07/132f5d38f8800b08a0987db7ab66365c.jpg639564Vaaranhttps://jurnalastral.com/wp-content/uploads/2022/06/JURNAL-ASTRAL-logo3-300x138.pngVaaran2022-07-30 10:23:192022-09-25 07:41:24Memaafkan Diri Menyembuhkan Rasa Sakit Tubuhku
Halo Para Astraler! Apa kabar? Semoga dalam keadaan baik. Tanggal 13 Juli 2022 Tim Jurnal Astral kembali memfasilitasi peserta rombongan Jurnal Astral dalam event RE-TRACE dengan destinasi jalan-jalan ke Kendan, yaitu pustaka memori alam dan DNA. Alhamdulillah event ini dapat diikuti oleh siapa pun bahkan yang belum pernah sama sekali. Hanya dengan mengisi absen di grup, peserta sudah bisa dijemput dan melakukan penelusuran astral, walaupun daerah tempat tinggalnya berjauh-jauhan.
Tidak ada persiapan khusus. Posisikan diri senyaman mungkin. Peserta juga diingatkan untuk Netral, Rasakan, dan Ikuti.
Dan perlu dicatat bahwa peserta tidak perlu frustasi apabila belum mendapatkan visual, kita memiliki 5 indera yang aktif: perasa, pendengaran, peraba, penciuman, dan pengelihatan. Jika sudah bisa merasakan, maka ikuti rasa tersebut tanpa melihatnya. Begitu pun dengan yang lainnya. Catatan lainnya adalah, peserta harus yakin dengan pengalamannya dan harus mau menceritakannya. Tidak perlu malu atau sungkan, karena penulisan jurnal ini adalah bagian penting dari Jurnal Astral.
Nah, berikut ini sebagian pengalaman yang dirasakan dan disaksikan sendiri oleh para peserta.
Pengalaman peserta memang berbeda-beda. Bahkan ada yang mendapatkan pesan, salah satu contohnya:
Kira-kira seperti itu pengalaman event RE-TRACE pada tanggal 13 Juli 2022. Kemudian ada beberapa reminder untuk para astraler.
Dan tidak perlu khawatir dengan jarak, Karena jarak tidak berpengaruh.
Peserta dijemput oleh tim Jurnal Astral pukul 20.00 WIB dan diantarkan kembali dengan aman pukul 21.00 WIB. Saat perjalanan selesai, dan peserta sudah berhasil mengakses Kendan, maka selanjutnya peserta telah mendapatkan tiket free pass untuk mengakses Kendan kapan pun.
Demikian reportase event RE-TRACE 13 Juli 2022. Semoga pengalaman kita menjadi sebuah pembelajaran agar menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.
Hello, #AstralTravelers ! On Thursday, July 6th, 2022, Astral Journal held an event with a theme RE-CHARGE with a focus on Recovery/Therapy, Calibration (so the participants can connect easier), and Astro Senses Activation. In this event, the participants just need to have intent that they receive and feel the energy. The participants also may find the comfortable position for themselves, such as sitting while meditating, laying on the bed, or in the midst of daily activities.
The event started on 20.00 WIB. Before the event, Miss Ambar instructed the participants to be neutral, feel, and follow (our senses). The given password was Ta’awudz and Basmallah for Moslems, and for non-Moslems, they could adjust with their personal beliefs. After that, they intended to receive the energy (Recharging, Recovery, Calibration, and Activation) from the relays. The relays are organic converters of pure energy. They are MOSYVATH, VAARKAS, MADEMA, and LASTHU. The participants were to choose only one of those relays. Is it okay to choose all of them? This was what admin said,
Translation: In the end, it’s only one connected to us.
Back to the event. Are you curious with what participants experienced last night? Now let’s see their testimonies. First from the local group (Indonesian group):
Translation:
Atep: “From the beginning until now, I feel the energy flow intensely, the inner heat feels like sunbathing, spreading all over the body.”
Dani: “When I channeled (the energy) to a patient, it’s like the water coming out from a hose. In Sundanese, we call it “siga ngagolontor” “
Translation:
Riza: The head feels a bit heavier but it doesn’t hurt so much. I consider it as a sign of being connected. The heavy sensation slowly disappears over the time, especially when the event duration is about to end. It fully disappears when relays OFF. Energy around the body feels denser and the air feels fresh. After the relays OFF, the body feels lighter and suddenly remembers about the tea and cigarette, hehehe.. Thank you, @fallenty and all AJ team.
Translation:
Rudi: There’s a cool sensation in the body, channeled to my wife like a fresh wind.
Aditya: LASTHU: I experienced a mild tingling sensation on my face. Also, there’s a heavy feeling on the back of my head. When I woke up, I felt fresh and not tired at all.
Yudi: #recharge060722 Relay LASTHU. Good morning, Samprazaan brothers and sisters, Subhanallah the experience was so great that I felt an abundant flow of energy and it flowed from tailbone moving towards the backbone until the head felt warm and experienced a mild electrocution. This also pierced through the area between the eyebrows and I got the visual of blossoming pink lotus flower on the lake. The scenery was beautiful and it was unpredictable and unseen before.
Translation:
I was connected to MOSYVATH. In the beginning, I felt vibration on my head and it spread to the back and the hands. While channeling the energy to the backbone via tailbone until the nape part, there’s a rotation feeling from the right to the left. In 10-15 minutes remaining, I tried to channel the energy to my wife and in an instant, I felt the vibration in my hands. I programmed it for recovery.
There’s a visual of energy ball that had thorns and a picture of overflowing electricity. There’s also visual of woman, but it also felt like seeing the process of the woman’s growing up. I haven’t tried to retrace it.
Next, we have testimony from the international group:
And then, we also have the participants who also got visual during the event and drew that visual.
Translation:
My child (9 years old) join in relay LASTHU. My child felt heavy on her rear neck because of flashing electricity. And I told her to draw everything she saw, there’s a big cloud, blue and yellow-colored. Above the cloud’s surrounding area, there’s a red, yellow, and blue-colored flashing electricity. The cloud produced the blue-colored electricity to the people. Around 25 minutes before the relays OFF, the right hand felt hurt and electrocuted.
As for me, I was in relay LASTHU. There’s an energy spinning in the tailbone and it felt cool. The energy was moving towards the sick body parts in the thigh, shoulders, neck. The coincidence was the muscle in that part was aching because of physical exercise (martial art training). The energy also made the central point between my eyebrows beat.
Translation:
From the beginning until now, the energy feels so gentle, cool, getting inside my body. It also swirls outside my body around 2-3 cm. Suddenly I saw something like a tower that has the three metal branches. Each has the transparent crystal on the top of it. From it, something came out like the electricity. It’s strong but gentle.
After that, briefly I saw a beautiful, long-haired woman wearing a white gown, only looking at me and smiling. Her hair was silver-colored. She didn’t utter any word or behave rudely. Only smile and no greeting to me.
Probably, there were some participants who didn’t feel any sensation or get any visual. No problem. The most important thing is they had intended to connect to the relays and they would still get the energy.
That’s it, the reportage of Astral Journal’s Re-Charge event. Hopefully, we can take some lessons from this event so that we could be a better person. See you in our next event!
To see more testimonials, please see this link : https://t.me/TestimoniJurnalAstral
Latihan hapan di ranting, termasuk sama anggota TPJA (TPJA = Teras Penampungan Jurnal Astral, adalah kelompok tahap dua dari jurnal astral yang terdiri dari anggota yang telah memenuhi beberapa kriteria JA). Dia recall lagi cerita saya yang jadi jelly tea. Yang tadinya lupa, eh jadi keingetan lagi. Jadi penasaran kan, emang ada hubungannya ya peristiwa itu dengan perasaan fisik saya belakangan ini?. Ah daripada mikir teu paruguh, udah aja cerita ke teh ambar siapa tau ada insight yang bisa saya lakukan di rumah untuk memoles badan fisik yang ‘leklok’ ini ?.
01/07/22 dan 03/07/22
Singkat cerita, cerita ke teh ambar. Ternyata pas liat grup JA juga bahasan udah ke latihan hapan, asa babarengan timingnya sama saya pengen latihan hapan deui #cocokologi maap
Teh ambar rekomendasikan ke klinik (kondisinya saat itu memang belum pernah berhasil ke klinik), latihan hapan, dan ternyata beliau koordinasi sehingga ada bantuan charging dari salah satu relay, hatur nuhun bantosan na ❤️.
04/07/22 dan 05/07/22
Pagi sekitar jam 4 subuh dan 5 subuh Teu kahaja (tidak sengaja) Bangun tidur, belum mau bangun, ya udah bisimillah ingin ke rhamalla/klinik, mana saja mangga, mudah2an bisa/diijinkan, berniat mau berobat/ngecas.
04/07/22 Jurnal Astralling
Vision yang aku lihat bangunan seperti rumah gaya klasik, berwarna putih, hitam, dan sedikit ada emasnya, perasaannya adem dan homey. Aku masuk lewat pintu samping, sesampainya di dalam, aku cuma bisa “eksplor” ruangan sepanjang ruangan lurus dan belok kanan (perjalanan membentuk huruf L). Ke atas cuma sampai tangga, ke kiri juga ngga bisa, ke ruangan yang seperti ada petugasnya juga ngga bisa.
Di ujung jalan lurus ada alas berbentuk seperti burung yang dibentangkan/pesawat muncul tegak lurus dari dinding. Trus tiba-tiba aku udah berbaring aja di atas alas itu. Alas itu lalu ketutup oleh tutup kaca/bening. Lalu tutupnya itu berputar-putar 360° melingkari seluruh tubuh sedangkan alas aku berbaring mah ngga ikut muter, jadi diem aja beserta aku di dalamnya. Feeling aku ini kegiatan semacam “scanning and screening”.
Sehabis itu aku belok kanan, seeeeeet keliatan rambut aku siga iklan sampo, ternyata panjang melambai-lambai dari dalam helm meni sehat rambutnya indah.#maafekspresif#sayajugasalfok
Lalu dilanjut belok ke kanan ada batang berbentuk seperti balok dari dinding mencuat keluar, yaudah aku tarik, rada beurat/berbobot. Panjangnya kira-kira 70-80 cm. Ujung kanan dan kiri baloknya ngebuka, mirip dengan gerakan membuka korek gas rokok yang ada tutupnya, sesudah terbuka ujung-ujung baloknya, pertengahan balok itu bisa dipatahkan sehingga terbentuk menjadi dua buah balok. Baloknya berongga sehingga bisa dimasukkan ke kedua telapak tangan kanan dan kiri. Aku duduk dan gambaran sederhananya jadi seperti pakai sarung tangan berbentuk seperti tangan “tuan crab”. Ujung capit tuan crabnya itu berputar-putar lama kelamaan putarannya terlihat membentuk seperti parabola. Alat tersebut ditujukan untuk stimulasi “receiver” saraf yang kaya di daerah telapak tangan terutama daerah “pinch finger”.
Lalu dua buah balok yang seperti tangan tuan crab tadi ditempelkan ke pelipis kanan dan kiri. Hal tersebut perasaanku ternyata untuk mengurangi reaktivitas saraf daerah tht, rongga wajah, dan kepala. Juga membantu menurukan tekanan rongga-rongga sinus, pipa-pipa tht yang bersambungan, juga stabilisasi rumah siput. Tah pas itu konka (bagian hidung aku yang suka bengkak) cessssssssss asa kempes dong padahal mampet kan kalo pagi-pagi teh, duka rarasaan duka kumaha ieu teh.
04/07/22 Jurnal Fisik
Dateng ke tempat fisioterapi anak. Terapisnya bilang anaku lagi distimulasi bagian jempol dan telunjuk buat bantu koordinasi dst dst dst. Karena di daerah tersebut pusat sensor yang sangat kaya. #cocokologi maap
Trus diinget-inget lagi di latihan fisik terakhir di ranting, pelatih bilang, jempol dan telunjuk yang beradu jangan sampai lepas biar energinya ngga kemana-mana #cocokologi maap
05/07/22 Jurnal Astralling
Bangun tidur jam 3.47 a.m, lalu berusaha pergi ke tempat kemarin entah klinik/rhamalla, bangunan di tanggal 04/07/22/kemarin. Ada tempat berbaring tea, tapi yang bentuknya kaya burung/pesawat ga ada. Adanya yang plek2-an persegi panjang aja tempat berbaringnya. Tapi kenapa kok ga bisa tidur disitu.
Trus aku belok ke kanan, ujug-ujug keseret ke bagian depan/luar bangunan. Di depan bangunan ada dinding kotak-kotak, aku ga mau terusin disitu, aku masuk ke dalem lagi.
Di dalem aku belok kanan tempat aku di “treat” pake alat kemaren tea, “sarung mr crab”. Ih mau ngambil kan dari dinding yang kemari itu, ga bisa :(. Trus kalahka dinding sebelah bawah, nyorolok (terbuka) sendiri kaluar laci.
Di dalam laci ada deretan buku/dokumen banyak, trus 1 buku ngalayang ke tangan aku dan mendarat dengan posisi terbuka di atas kedua telapak tanganku.
Aku baca halaman yang dengan sendirinya terbuka, terlihat ada 1 paragraf, kurang lebih terdiri dari 5 baris, mau dibaca hese geningan, yang kebaca, tulisan “Hauman Vallara”, trus udahan deh. Trus aku ketiduran lagi kan.
Setelah aku astralling, aku ketiduran dengan mimpi yang berulang/sama dengan mimpi di tidur pertama (malam hari).
Mimpi di tidur pertama dan kedua, kurang lebih seperti ini:
Ada benda seperti selang/ular yang satu “gigit” di telapak tangan kanan, yang satu lagi masuk ke tungkai bawah kaki kiri, cuma diem, yang satunya lagi masuk ke tungkai kanan, dia gigit di lutut kanan. Lalu ada suara bilang : “hauman valara.”
Saya pusing plot nya maju mundur, astralling/terbangun diantara dua tidur/dua mimpi yang sama.
Sederhananya:
Tidur pertama (malam hari), mimpinya lupa.
Astralling ke klinik/rhamala jam 3.47 a.m aku lihat jam di hp :muncul laci, dokumen, dan tulisan hauman vallara
Tidur kedua setelah astralling, ngulang mimpi di tidur pertama yang tadinya lupa.
05/07/22
Malam hari charging dengan teteh relay. Kedua telapak kaki dipegang rasanya agak dingin awalnya, selebihnya seluruh punggung dan dada (terutama punggung) hangat nyaman, bersyukur. Anak nempel ke saya dengan sendirinya, dia pegang-pegang area di antara alis dan area dahi, tangannya membentuk seperti menampung energi, tidak diinstruksikan, begitu sendiri anaknya, ngga lama dia tidur pulas, tidur cepat #kenikmatan emak-emak.
05/07/22 Jurnal Astralling
Jalan-jalan dengan salah satu anggota TPJA. Dengan maksud menentramkan hati suami yang belum pernah astralling dan khawatir karena tidak mengenal kegiatan yang dilakukan istrinya. Singkat cerita, Vision pop up; bunga cahaya, lorong, tempat tidur.
Sampai di tempat dengan langit banyak bintang, agak gelap, menuju malam? Atau memang begitu?. Sampai di “tempat biasa” aku melakukan seperti tarian energi/jurus halus. Ternyata ngga melakukan tarian itu, aku terpindah ke depan garasi pesawat yang lokasinya dekat tempat aku menari itu. Cuman diem aja lalu pindah lagi ke tempat latihan tarian tapi hanya diam. Lalu sekelebat seperti ada orang lagi “ice skating” ngelewat ke depan aku, jubahnya ngahiliwir ke depan aku.
Lalu gelap, sepertinya pindah tempat lagi. Terlihat karpet panjang, perasaan yang dirasakan megah dan luas. Seperti jalan yang mengarah ke suatu tempat/gedung. Sampailah di depan gedung guedeeeeee banget, rasanya seperti anak kecil pertama kali jalan-jalan ke istana hogwarts ?. Aku di tangga teras gedung setelah karpet panjangnya habis. Dari depan gedungnya seperti perpustakaan/universitas/tempat informasi bergaya seperti sekolah hogwarts #lagilagi demam Harry Potter. Perasaannya norak, takjub, seneng hehe. Pilarnya besar-besar.
Begitu masuk disambut ruangan teraaaaaang dengan dinding yang banyak buku. #^£@;$*@€×^÷*×¥×&#:^×*×(@&@£@;@¥ masih terus keluar kata-kata norak karena megahnya wkwkwkwkwk.
Lalu pas lihat ke samping kiri ada bapak-bapak pendek gendut, ukuran badannya agak kecil/cebol?. Lalu di langit ruangan itu, di depanku ada segitiga mengapung.
Aku balik lagi ke bapak-bapak tadi yang noleh bentar senyum lalu baca buku lagi. Aku perkenalan diri dan punten. Lalu aku tanya namanya, aku ngga bisa tangkap dengan sempurna. Hanya yang tertangkap pirana piranha virangga viranggmana. Lalu anggota TPJA mengonfirmasi, ” Phirana Virana Vritangga, itu bukan?”. Aku jawab, “pokonya yang tadi aja, udah ngga bisa ngedenger lagi hahaha”.
Aku masuk ke lorong gelap seperti tak berujung, keueung, dan takut, tapi tidak boleh berhenti jalan :”. Aku bilang ke anggota TPJA itu, dia bilang, “lanjut aja”. Yaudah aku lanjut.
“^#*@$^×¥(×#&@¥(×¥×£” (ungkapan-ungkapan norak yang disensor yang aku bilang ke anggota TPJA). “Ini mah di tempat pertamaaaaaaaaaaa pisan aku astralling sama JA.” Tempat yang banyak buku, posisinya di lantai atas, bisa noong dari atas ke bawah, dan dari langit di tengah-tengah atap ruangan ini ada pasir “bahe”/tumpah dari atas ke lantai bawah. Pasir tersebut yang menghidupkan tempat ini. Betul ada bapa-bapa pirang yang mengendalikan/merawat pasir tumpah ini. Dan juga merawat simbol infinity di goa kristal yang pernah aku kunjungi di waktu lalu.
Tiba-tiba aku ngapung di atas atap bangunan. Terlihat pasir yang tadi itu lahir dari sesuatu yang berputar terus seperti pusaran yang baru terlihat dari atas bangunan. Telingaku berisik sekali, tercium aroma harum sekali, tidak bikin enek, tapi menenangkan, seperti powdery, bedak bayi?. Dari atas itu aku bisa melihat lampu-lampu di bawah. Seperti melihat lampu-lampu perkotaan/pemukiman dari atas. Aku spontan bilang, “Siga ningali bandung ti luhur”, kepada salah satu anggota TPJA.
Beberapa saat kemudian rasanya seperti mau tersedot bangunan mirip gunung berapi. Namun anggota TPJA itu bilang, “hatamkeun disitu, jangan kemana-mana dulu”. Dan akhirnya betul aku bisa diam/tetap/terjaga di tempat itu/tidak jadi tersedot bangunan mirip gunung berapi.
Lalu aku eksplor lagi bangunan itu. Aku melihat patung seperti hewan yang memiliki paruh, cakar, dan sayap. Patungnya bisa hidup. Saat mempertahankan pengelihatanku pada patung hidup itu, patung itu membuat tanganku membentuk tarian energi. Tanganku gerak sendiri nyopotin bagian leher dan kepala patungnya. Lalu tanganku “pakein” itu ke atas kepalaku.
Anggota TPJA itu nanya, “Ada perubahan rasa energi?”. Aku jawab, “Aku baru nyadar, masuk gedung itu ngga pake baju aku yang biasanya (sebelumnya pake baju besi dan helm). Sekarang aku cuma pake kain polos putih, nyeker pula, bahkan “alat-alat-ku”, yang di kening, helm, gelang, pelampung lengan ga ada yang dipake satupun, hilang. Sekarang aku polos aja dan pake “itu” di atas kepala aku. Rasanya merinding hheu.”
Kemudian aku lanjutkan lagi. Aku pegang benda bentuknya seperti telur besar. Di dalam telur itu ada tiang yang berputar. Tiangnya aku pegang, tangan aku melakukan gerakan ke bawah, setelah ke bawah dari telur dan tiang pegangan itu mencuat cahaya biru panjang ke atas?.
Tangan aku terus gerak-gerak (melakukan tarian energi biasa aku menyebutnya). Muncul gambar langit dengan pusaran berwarna kemerahan dengan banyak gugusan “keusik” di dalam pusaran itu. Pusaran itu lalu ditarik oleh benda yang aku pegang, yang mencuat cahaya ke atas tadi.
Pusaran itu kemudian hilang, tersedot alat ini, lalu ada perasaan lega, seperti “sudah netral/sudah aman”. Pusarannya bukan di bangunan ini tapi di tempat lain, pusaran liar/tidak terkendali.
Aku kemudian disuruh istirahat? Langsung “nguliat” badan, seperti setelah olahraga, pegeeeel. Tangan kanan seperti habis angkat benda berat.
Lalu aku mau nyari baju lamaku, mengembalikan baju yang sekarang aku pakai dan mengembalikan yang ada di kepala. Juga karena baju yang sekarang meskipun polos bahkan nyeker tapi tanganku rasanya berat sekali. Tapi ternyata disuruh pakai baju yang sekarang aja. Lalu berangkat ke klinik biar tangan kanan ngga berat sebelah.
Sampai dengan di depanku ada tabung, aku masuk berdiri saja, tabungnya diam saja, hanya banyak cahaya di dalamnya. Basah seperti disuruh mandi ?. Cahaya nya menembus-nembus badan, aku kira bakal sakit, ternyata tidak. Dingin basah. Lalu leher ditembak lagi cahaya di dalam tabung (aku berasumsi mungkin buat nguatin gangan biar biasa kalau disuruh megang alat bercahaya tadi. Alat kecil tapi ternyata berat.
Keluar dari tabung heboh sendiri wkwkwkwkwk.
Liat dari belakang punggung ada sesuatu/jubah/sesuatu berbulu lebat, sehaaaat sekali, putih, bersih. Dia ngeliatin juga sebagiannya bisa bersatu dengan tanganku kalau aku membutuhkan. Tangan aku jadi ada bulunya?. Karena udah jam 1-2 a.m, Anggota TPJA tadi nawarin “udahan dulu, saya tarik dulu semuanya biar satu timeframe”. Sama dia disuruh detailkan yang saya liat, termasuk jumlah entitas yang ada disitu.
Aku ngapung buluu berkibas-kibas ??? Hiberna (terbangnya) kerasa goyang2 di badan. Dari atas aku liatnya ada menara, ada pohon banyak, kalau dari atas jauh mah keliatannya kecil-kecil kaya brokoli. Trus di zoom in ada bangunan balok kecil, kaya beskem satpam aku spontan bilangnya, atapnya terbuat dari sesuatu yang transparan/bening. Di luar ada 2 entitas (saya dan 1 lagi yang ngapung juga), di dalem ada 3 termasuk salah satunya anggota TPJA.