Tag Archive for: kesatria

Story by: HV
Genre: Sci-fi


“Tarik, tarik, tarik! Itu anak kesedot kesana!” Sontak Rhaml dari tempatnya meminta Khran untuk segera melakukan penyelamatan. Dan malam yang senyap di penampungan (tempat penggemblengan calon kesatria), kala itu terbangun karenanya.

“Lama-kelamaan saya merasa badan saya menjadi kecil, lalu melebur, dan hilang di ruang hampa tak terbatas.” Vizt yang sedang dalam misinya tampak tidak dalam kondisi yang aman.

Sedang rekan satu tim Vizt, Hawm, juga tidak bisa membantu, malah dirinya yang baru pertama ikut misi, Chi nya (energinya) terburai di medan energi objek misi. Juga badan Astr nya (proyeksi badan energi) terseret dalam medan pusaran benda berdenyut itu.

Jangankan mendeteksi keberadaan Vizt, mengunci lokasi badan Astr nya saja dia tidak mampu, ia seperti satu dari koloni ubur-ubur di pusaran migrasi, terseret, melesat dengan kencang di dalam arus.

“Apa kubilang, jangan masuk kesana! Aku sudah sedikit melihatnya lebih dulu, disana menyeramkan!” Ujar Minc (sebutan bagi penduduk penampungan yang belum mendapatkan nama tugasnya) pada Vizt dan Hawn dari kejauhan. Sambil duduk dan mengayunkan kaki di atas pohon, Minc masih tidak terlalu tahu apa yang terjadi pada teman-temannya, dia hanya larut dalam percobaannya mengekstrak pustaka yang baru saja ia temukan di tempat itu.

“Samakan frekuensi Vizt.” Saut Khran. Khran meyambungkan chi dengan Vizt, sehingga Khran berhasil sampai ke frekuensi Vizt dengan cepat. Dan langsung membungkus Vizt untuk diteleportasikan ke Kendan (rumah dan pusat kerajaan mereka).

Sesampainya di Kendan, Vizt yang dalam keadaan netral dan berbaik sangka pada Chi Zamesta (energi semesta)—Sekalipun badan Astr dan Chi Vizt nyaris tidak selamat—Masih mampu mengikuti arahan penyelamatan dari Khran.

“Kendalikan napasmu ke ritme biasamu, setelah terkendali, kamu himpun chi kamu yang liar tepat ke dalam kundalmu (Kundal merupakan bagian perut tempat menyimpan dan mengumpulkan Chi),” Khran menunjuk bagian perut, sedikit di bawah pusar Vizt. “Setelah itu, tenangkan Chi mu dan harmonikan dengan Chi Zamesta.”

“Alirkan Ayr, minum Vizt.” Titah Khran.

Sesuai arahan, Vizt melakukannya dan tak lama ia pun kembali utuh.

Sebelumnya, di penampungan…

Malam hari Bhal–salah satu kesatria Kendan mengajak para Tunas (sebutan untuk penduduk penampungan) untuk melakukan misi ke suatu tempat. Ia merahasiakan tempat tersebut, dengan harapan para Tunas dapat mengasah pandang subjektif kumulatif dan menemukan objek sesungguhnya.

“Wiiiih keren pesawatnya, maaf aku loncat kesana-kemari, aku terlalu kegirangan!!!” kata Minc yang sudah bisa melihat dimensi Astr (astral) bagian dalam pesawat.

Pesawat yang baru saja ditumpangi para Tunas—Vizt, Hawm, dan Minc–menimbulkan suara putaran mesin. “Apa ya ini? Berisik sekali di telinga”, Hawn bertanya pada Bhal dan para Tunas. Berbeda dengan Minc, Hawn merasakan input auditori terlebih dahulu.

Input dimensi Astr yang diterima sensor badan tanah bisa bermacam-macam dan tidak mesti seragam sama diterima oleh setiap penduduk. Bisa berupa pengelihatan, pendengaran, perasa, peraba, penghidu, dan masih banyak lagi yang belum terungkap.

“Kamu yang pakai baju besi ya?” Tanya Vizt pada hawm.

“Oya? Aku belum tahu.” Jawab Hawm yang belum mengenali dirinya di dimensi Astr.

“Iya, sambil bawa bola di tangan kanan dan kiri juga.” kata Vizt.

“Oh bola itu, sepertinya bola yang aku dapatkan saat aku berlatih energi di dekat hanggar pesawat, Vizt.”

“Eh, ini pesawatnya terbang rendah ya? Aku mulai lihat bentuk kotak-kotak, daratan ya? Sudah mau sampai kah?” Tanya Vizt dan Hawm pada tim.

Betul tidak lama, mereka semua sampai di tempat tujuan. Bhal yang mengantar meminta para tunas untuk menelusur dan menceritakan langsung apa yang didapat.

“Sebetulnya ini dimana sih? Tanah dan batuan nya seperti bergerak/hidup?” tanya Vizt. Sesaat sejak sampai, Vizt yang paling pertama mendapatkan sensasi mengenai tempat itu. “Lama kelamaan saya jadi lemes, tempatnya seperti menyedot.” Ujar Vizt.

Disambut tidak lama dari situ Minc dan Hawm merasakan hal yang sama. Minc memutuskan untuk pulang duluan karena sudah tidak kuat.

Sedang Hawm dan Vizt masih bertahan di tempat itu. Kesatria Kendan pun masih belum menunjukkan tanda-tanda panggilan–pemberhentian misi. “Tempat itu berdenyut dan hidup sehingga kalian merasakan itu semua.” Singkat kesatria Kendan menjelaskan.

“Ah! Itu dia, yang aku lihat di visionku sebelumnya. Cahaya yang membelah di langit, membelah bangun yang aku lihat berbentuk seperti mata.” Hawm berseru. Sontak Vizt melanjutkan umpan informasi tersebut dan tim pun terus memancing mereka agar bisa melihat apa itu, tempat yang berdenyut, menghisap, dan memburatkan cahaya besar di langit.

Mereka terus mengatur posisi mereka agar mendapatkan sudut pandang yang pas. Sehingga mereka bisa betul-betul melihat tempat/benda itu dengan jelas dan menyeluruh.

Mereka naik ke atas, menjauh, bergeser satu sama lain, mengkalibrasi sensor visual–simultan.

Hingga,

“Nah ini dia.” Vizt dan hawn melihat hampir di saat yang bersamaan. Tapi, ya… Selayaknya Tunas yang baru belajar. Dimana visual mereka sudah bisa menemukan dengan baik dan benar, objek itu. Di lain sisi mereka kehilangan kontrol terhadap posisinya, hehehehe.

Badn Astr Vizt masuk, tersedot semua ke dalam Inti Zamartaz. Hawm terburai menjadi jelly, menghiasi tarian putaran Sphere Zamartaz.

Selamat datang para Tunas kesatria kendan, di Zamartaz. Tunas galaksi, yang berdenyut, yang baru saja hidup.

To be continue…

Seperti dituliskan oleh Rocky one
pada jurnalastral.com


Maaf lama, sebelumnya belum PD, hehehehe…
Awalnya saya coba2 karena diajakin, eh lama2 jadi enak keterusan…

Awal mula ke Kendan sejujurnya ditempatkan di gerbang, melihat mentor saya masuk, saya pun ‘slonong boy’, karena lihat mentor masuk begitu saja, bahkan dipersilakan. Maka saya pun langsung selonong boy. Saya di-stop dan ditanya, “Ada keperluan apa ke Kendan?” Saya menjawab, “Itu saya mengikuti dia, mentor saya.” Sambil menunjuk ke mentor.

Namun sang mentor hanya senyum dan tidak membantu. Ada timbul pertanyaan dalam hati, “Kenapa dia ngga membantu?” Lama diam dan di gerbang Kendan, saya teringat ucapan mentor sebelum berangkat ngastral, “Attitude tetap dipergunakan dan perkenalan astral sama dengan perkenalan di dunia fisikal.”

Saya langsung mengenalkan diri dan mengucapkan tujuan saya, “saya ingin mengetahui sejarah dari Kendan dan mengetahui sejarah DNA saya atau yang berhubungan dengan DNA saya.”

Lalu penjaga digerbang pun mengenalkan dirinya, dan mempersilakan masuk.

Setelah melewati gerbang, tujuan saya ucapkan kembali, dan langsung diperlihatkan, ada seorang dengan perawakan badan tegap, berbaju seperti baju ihram, sedang mengajar anak – anak, keceriaan dan bahagia terpancar dari anak -anak tsb. Di saat saya ingin mengikuti pelajaran tersebut ada penjaga yang berkata, “Tujuan anda ada disini, silakan ikut.”

Saya pun mengikuti ajakan tersebut, dan tiba disuatu ruangan yang sangat kuno menurut saya. Hanya batuan aja semua, batu berbentuk lingkaran dengan gambar yin yang, namun sisi putih tidak ada lingkaran hitam seperti biasa saya lihat hanya ada lingkaran hitam dibagian putih.

Kembali meniatkan kembali tujuan saya ke Kendan, diperlihatkanlah sejarah Kendan dari turunnya seorang yang sedang mengajar tadi, dengan membawa beberapa batuan dari atas, saya tidak melihat planet atau galaksi asalnya orang tersebut. Yang mebuat saya heran adalah ini monitor sebesar bis tingkat 2 datang dari mana? Diruang ini awal masuk pun tidak terdapat adanya monitor semua batuan.

Melihat bagaimana dia…. (Maaf yg ini ga diceritakan, hanya boleh diceritakan ke mentor, katanya)

Lanjut, dengan melihat tatanan Kendan yang sangat luas, berlatih, membuat benda dari yg mudah sampai rumit, ada beberapa workshop yang sangat keren dan attitude yang down to earth banget, yang saya temui disini.

“Kenapa bisa mereka memiliki attitude yang bagus, padahal hanya dengan melepaskan benda – benda yang mereka buat, maka tidak akan ada bangsa atau koaliasi negara yang ada saat itu sanggup melawan benda – benda ini.”

Maaf ada bagian yg mentor saya bilang tidak perlu diceritakan. Maaf banget  ???

Disaat astral pertama, saya  tidak menemukan saya memiliki peran apa atau berperan apa. Di astral lanjutan saya harus menemukan peran saya dan melihat banyak semua informasi, maka yang terjadi adalah kepala menjadi berat di saat astral kedua ini, lalu saya cerita ke mentor, kenapa ?  Dia menjawab, “Bukannya kamu meminta semua informasi? Bukannya dengan tekanan pekerjaan aja yang sudah tahu deadline nya kamu merasakan kepala pusing dan berat, sekarang kamu minta semua informasi, janganlah jadi jumawa, bukankah dipertama kali astral diperlihatkan attitude Kendan seperti apa?”

Saya tertawa dalam hati, “Lha iya juga, salah sendiri dengan kapasitas yang belum banyak dilatih meminta semua informasi Kendan?” Meminta maaf ke diri sendiri dan meminta maaf ke semesta, dan mengatur nafas lagi dan mengikuti saran mentor saya. Berniat lagi, “Cukupkan lah informasi yg bisa saya terima untuk saat ini, untuk pembelajaran saya saat ini.” Terasa ada aliran energi yang masuk ke kepala dengan sangat halus dan tidak mengakibatkan sakit lagi. Terima kasih saran dan tegurannya. Dia mah emang orangnya begitu, lempar, jebrusin dan suruh mikir. Ga nanya dianggap mengerti.

Nama avallon belum didapat dan tujuan sedikit demi sedikit mulai terbuka. Lalu disaat astral berikutnya saya diajak ke suatu tempat dan tidak disebutkan itu tempat apa.  Saya disuruh memakai zirah lengkap, dan jreng langsung berhadapan dengan banyak pasukan dengan zirah hitam dan wajah yang kebanyakan bukan wajah manusia, ada orc, kurcaci dan elf (seperti di film Lord of The Ring), mereka lengkap membawa semua persenjataan mereka dan langsung melihat ke arah saya, karena saya tiba – tiba langsung masuk ditengah mereka.

Mereka ada yang berteriak, namun saya tidak mengerti apa bahasa mereka, berusaha menyamakan frekuensi dengan mereka tetap tidak mengerti bahasa mereka.

Karena banyak teriakan maka saya mencabut senjata yang ada dipunggung, dan sebuah pedang dengan kira – kira panjang 70 cm bilahnya. Saya melihat sekeliling, masih ada yang berteriak – teriak. Dalam kondisi itu saya mengambil posisi siap bertarung meski tahu ini adalah posisi konyol tapi tetap berusaha siap tarung.

Ditengah riuhnya teriakan, saya melihat seseorang yang saya kenal sedang minum dan mengangkat gelas mengarahkan ke saya, dialah mentor saya yang mengajak astral. Tenang dan minum dengan mereka sedangkan saya ditengah – tengah dan dikelilingi mereka dengan teriakan yang tidak saya mengerti. Teringat pesan mentor, kenalkan diri sendiri meskipun ke musuh sekalipun. Tetap tenang dan tersenyum meskipun menghadapi banyak kepungan.

Lalu saya mempraktekannya,  yang terjadi adalah dari teriakan berubah menjadi tertawa terbahak-bahak, dan sekarang saya bisa mendengar ada yang mereka ucapkan, “Kalian lihat tadi dengan baju zirah lengkap dan pisau mainan dia mau menyerang kita, namun kita sudah mengetahui yang mengajaknya kemari.” Wah edan nech mentor melempar orang langsung ke tengah – tengah kumpulan yang tidak diketahui tujuan dan apa yang akan terjadi.

Pembelajarannya pun kemudian disampaikan :

  • Gunakan attitude, jika kita astral keluar Kendan, maka mereka akan menganggap kita adalah ksatria Kendan, maka tunjukkanlah attitude sebagaimana ksatria Kendan berperilaku, sekalipun musuh yang kita hadapi.
  • Jika musuh yang kita hadapi banyak, lebih kuat, dan kita tahu bahwa mereka akan menyerang Kendan, maka berusahalah sampaikan informasi ke Kendan, karena Kendan butuh semua informasi yang terjadi untuk mempersiapkan segala sesuatu nya. Jangan jumawa disaat kita astral ke tempat lain tetap rendah hati dan memperhatikan sekeliling, explore dahulu area sekitarnya, bergeraklah seperti ksatria mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya di terpat tersebut.
  • Jika mengumpulkan informasi dikalangan ksatria sebagai intel, maka berperilakulah seperti itu, tidak terkecuali kita. Ada apakah disekitar, tumbuhan apa, energi semacam apa, siapa yang menjaga ada berapa pasukan disana, jika ada benteng terbuat dari apakah benteng tersebut. Jika melihat ada yang berlatih maka bertanyalah apa yang sedang dilatih, tidak perlu menunjukkan diri kita kuat dan hebat, meskipun mendapat pelatihan dari Kendan. Hargai mereka dan hormati mereka yang ditemui, tidak perduli mereka anak kecil pun. Bahkan tanaman dan hewan yang ditemui. Mengenalkan diri lebih dahulu dan tetap berperilaku sebagai ksatria Kendan sebagaimana mestinya.”

Jleb, langsung berpikir seketika dengan ucapannya.

Terimakasih mentor yang kejam. Tapi kenapa dia bisa ikut makan dan minum ditengah-tengah pasukan tadi ?

Hahahahhahaha, biarlah nanti datang lagi ke tempat tersebut. Namun dia sangat hati – hati dalam hal ini, dia suka membersihkan/menghapus frekuensi perjalanannya. Namun menyimpan semua nya di Kendan, tujuannya kemana, semua lengkap. Namun jalur frekuensinya yang dihapus.

Terimakasih pelajarannya