Seperti dituliskan oleh Rocky one
pada jurnalastral.com


Maaf lama, sebelumnya belum PD, hehehehe…
Awalnya saya coba2 karena diajakin, eh lama2 jadi enak keterusan…

Awal mula ke Kendan sejujurnya ditempatkan di gerbang, melihat mentor saya masuk, saya pun ‘slonong boy’, karena lihat mentor masuk begitu saja, bahkan dipersilakan. Maka saya pun langsung selonong boy. Saya di-stop dan ditanya, “Ada keperluan apa ke Kendan?” Saya menjawab, “Itu saya mengikuti dia, mentor saya.” Sambil menunjuk ke mentor.

Namun sang mentor hanya senyum dan tidak membantu. Ada timbul pertanyaan dalam hati, “Kenapa dia ngga membantu?” Lama diam dan di gerbang Kendan, saya teringat ucapan mentor sebelum berangkat ngastral, “Attitude tetap dipergunakan dan perkenalan astral sama dengan perkenalan di dunia fisikal.”

Saya langsung mengenalkan diri dan mengucapkan tujuan saya, “saya ingin mengetahui sejarah dari Kendan dan mengetahui sejarah DNA saya atau yang berhubungan dengan DNA saya.”

Lalu penjaga digerbang pun mengenalkan dirinya, dan mempersilakan masuk.

Setelah melewati gerbang, tujuan saya ucapkan kembali, dan langsung diperlihatkan, ada seorang dengan perawakan badan tegap, berbaju seperti baju ihram, sedang mengajar anak – anak, keceriaan dan bahagia terpancar dari anak -anak tsb. Di saat saya ingin mengikuti pelajaran tersebut ada penjaga yang berkata, “Tujuan anda ada disini, silakan ikut.”

Saya pun mengikuti ajakan tersebut, dan tiba disuatu ruangan yang sangat kuno menurut saya. Hanya batuan aja semua, batu berbentuk lingkaran dengan gambar yin yang, namun sisi putih tidak ada lingkaran hitam seperti biasa saya lihat hanya ada lingkaran hitam dibagian putih.

Kembali meniatkan kembali tujuan saya ke Kendan, diperlihatkanlah sejarah Kendan dari turunnya seorang yang sedang mengajar tadi, dengan membawa beberapa batuan dari atas, saya tidak melihat planet atau galaksi asalnya orang tersebut. Yang mebuat saya heran adalah ini monitor sebesar bis tingkat 2 datang dari mana? Diruang ini awal masuk pun tidak terdapat adanya monitor semua batuan.

Melihat bagaimana dia…. (Maaf yg ini ga diceritakan, hanya boleh diceritakan ke mentor, katanya)

Lanjut, dengan melihat tatanan Kendan yang sangat luas, berlatih, membuat benda dari yg mudah sampai rumit, ada beberapa workshop yang sangat keren dan attitude yang down to earth banget, yang saya temui disini.

“Kenapa bisa mereka memiliki attitude yang bagus, padahal hanya dengan melepaskan benda – benda yang mereka buat, maka tidak akan ada bangsa atau koaliasi negara yang ada saat itu sanggup melawan benda – benda ini.”

Maaf ada bagian yg mentor saya bilang tidak perlu diceritakan. Maaf banget  ???

Disaat astral pertama, saya  tidak menemukan saya memiliki peran apa atau berperan apa. Di astral lanjutan saya harus menemukan peran saya dan melihat banyak semua informasi, maka yang terjadi adalah kepala menjadi berat di saat astral kedua ini, lalu saya cerita ke mentor, kenapa ?  Dia menjawab, “Bukannya kamu meminta semua informasi? Bukannya dengan tekanan pekerjaan aja yang sudah tahu deadline nya kamu merasakan kepala pusing dan berat, sekarang kamu minta semua informasi, janganlah jadi jumawa, bukankah dipertama kali astral diperlihatkan attitude Kendan seperti apa?”

Saya tertawa dalam hati, “Lha iya juga, salah sendiri dengan kapasitas yang belum banyak dilatih meminta semua informasi Kendan?” Meminta maaf ke diri sendiri dan meminta maaf ke semesta, dan mengatur nafas lagi dan mengikuti saran mentor saya. Berniat lagi, “Cukupkan lah informasi yg bisa saya terima untuk saat ini, untuk pembelajaran saya saat ini.” Terasa ada aliran energi yang masuk ke kepala dengan sangat halus dan tidak mengakibatkan sakit lagi. Terima kasih saran dan tegurannya. Dia mah emang orangnya begitu, lempar, jebrusin dan suruh mikir. Ga nanya dianggap mengerti.

Nama avallon belum didapat dan tujuan sedikit demi sedikit mulai terbuka. Lalu disaat astral berikutnya saya diajak ke suatu tempat dan tidak disebutkan itu tempat apa.  Saya disuruh memakai zirah lengkap, dan jreng langsung berhadapan dengan banyak pasukan dengan zirah hitam dan wajah yang kebanyakan bukan wajah manusia, ada orc, kurcaci dan elf (seperti di film Lord of The Ring), mereka lengkap membawa semua persenjataan mereka dan langsung melihat ke arah saya, karena saya tiba – tiba langsung masuk ditengah mereka.

Mereka ada yang berteriak, namun saya tidak mengerti apa bahasa mereka, berusaha menyamakan frekuensi dengan mereka tetap tidak mengerti bahasa mereka.

Karena banyak teriakan maka saya mencabut senjata yang ada dipunggung, dan sebuah pedang dengan kira – kira panjang 70 cm bilahnya. Saya melihat sekeliling, masih ada yang berteriak – teriak. Dalam kondisi itu saya mengambil posisi siap bertarung meski tahu ini adalah posisi konyol tapi tetap berusaha siap tarung.

Ditengah riuhnya teriakan, saya melihat seseorang yang saya kenal sedang minum dan mengangkat gelas mengarahkan ke saya, dialah mentor saya yang mengajak astral. Tenang dan minum dengan mereka sedangkan saya ditengah – tengah dan dikelilingi mereka dengan teriakan yang tidak saya mengerti. Teringat pesan mentor, kenalkan diri sendiri meskipun ke musuh sekalipun. Tetap tenang dan tersenyum meskipun menghadapi banyak kepungan.

Lalu saya mempraktekannya,  yang terjadi adalah dari teriakan berubah menjadi tertawa terbahak-bahak, dan sekarang saya bisa mendengar ada yang mereka ucapkan, “Kalian lihat tadi dengan baju zirah lengkap dan pisau mainan dia mau menyerang kita, namun kita sudah mengetahui yang mengajaknya kemari.” Wah edan nech mentor melempar orang langsung ke tengah – tengah kumpulan yang tidak diketahui tujuan dan apa yang akan terjadi.

Pembelajarannya pun kemudian disampaikan :

  • Gunakan attitude, jika kita astral keluar Kendan, maka mereka akan menganggap kita adalah ksatria Kendan, maka tunjukkanlah attitude sebagaimana ksatria Kendan berperilaku, sekalipun musuh yang kita hadapi.
  • Jika musuh yang kita hadapi banyak, lebih kuat, dan kita tahu bahwa mereka akan menyerang Kendan, maka berusahalah sampaikan informasi ke Kendan, karena Kendan butuh semua informasi yang terjadi untuk mempersiapkan segala sesuatu nya. Jangan jumawa disaat kita astral ke tempat lain tetap rendah hati dan memperhatikan sekeliling, explore dahulu area sekitarnya, bergeraklah seperti ksatria mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya di terpat tersebut.
  • Jika mengumpulkan informasi dikalangan ksatria sebagai intel, maka berperilakulah seperti itu, tidak terkecuali kita. Ada apakah disekitar, tumbuhan apa, energi semacam apa, siapa yang menjaga ada berapa pasukan disana, jika ada benteng terbuat dari apakah benteng tersebut. Jika melihat ada yang berlatih maka bertanyalah apa yang sedang dilatih, tidak perlu menunjukkan diri kita kuat dan hebat, meskipun mendapat pelatihan dari Kendan. Hargai mereka dan hormati mereka yang ditemui, tidak perduli mereka anak kecil pun. Bahkan tanaman dan hewan yang ditemui. Mengenalkan diri lebih dahulu dan tetap berperilaku sebagai ksatria Kendan sebagaimana mestinya.”

Jleb, langsung berpikir seketika dengan ucapannya.

Terimakasih mentor yang kejam. Tapi kenapa dia bisa ikut makan dan minum ditengah-tengah pasukan tadi ?

Hahahahhahaha, biarlah nanti datang lagi ke tempat tersebut. Namun dia sangat hati – hati dalam hal ini, dia suka membersihkan/menghapus frekuensi perjalanannya. Namun menyimpan semua nya di Kendan, tujuannya kemana, semua lengkap. Namun jalur frekuensinya yang dihapus.

Terimakasih pelajarannya

Kisah #Astral Bersama Kang Dwi
Dituturkan oleh Zanthura pada jurnalastral.com
02 Agustus 2022


Dari pengalaman kemarin malam, saya di ajak Kang Dwi ngopi di kantin (red : kantin kendan), bukan sebuah kebetulan mungkin melainkan jalan untuk mencari sebuah kepemimpinan lewat sebuah pertemuan dengan Lunride. Kami merokok bertiga di kantin. Saat saya sedang asik merokok Kang Dwi memberitahukan ada yang datang di belakang saya dengan badan tinggi kekar dengan rambut seperti rambut songoku.

Rupanya Lunride ingin bergabung bersama kita meroko di meja yang sama kita jadi bertiga. tidak ada niat apapun saya bertanya hal yang tidak ingin saya tanyakan, saya tidak mengerti dia mengajak saya dan menarik bahu saya untuk ikut ke luar dan akan menjawab pertanyaan saya di luar kantin.

Saya kira mau di di kasih tahu jawabannya di luar dengan cara bertarung, saya di ajarkan terbang melewati bukit yang banyak pohon besar seperti cemara tinggi menjulang dan besar besar, di bawa terbang melewati banyak bangunan diantaranya piramida yang besar, saya di ajak ke sebuah bangunan yang seperti aula berbentuk kotak berwarna putih yang dikelilingi benteng sebagai batasan nya. Saya di suruh masuk dan lenyap lah tubuh astral saya, saya pikir tubuh saya sirna ternyata berubah menjadi cahaya yang berkelap kelip seperti kelipan bintang di langit yang tak pernah padam, saya di ajarkan mengendalikan tubuh saya yang berbentuk cahaya itu di ruangan yang gelap gulita.

Bergerak kesana kemari sambil menuju arah tujuan, rupanya Lunride sudah menunggu di sana bersama seorang ksatria ysng bertubuh tinggi kekar memakai ikat kepala warna hitam seperti pendekar duduk di kursi singgasana. Saya pun di sambut dengan ucapan selamat datang “Zanthigo Anthuraga”.  Zanthigo terdengar seperti Zantrigo namun Zanthigo di baca Zant terus ke Higo seperti membaca arab bagian THI nya di qolqolahkan seperti terdengar ada huruf R nya. Sehingga ada anggapan terdengar Zantrigo. Padahal zantrigo.

Setelah itu dia menjawab pertanyaan saya waktu di kantin : ” Zanthigo Anthuraga seorang ksatria yang penuh kejujuran dan keyakinan tinggi, kamu harus mengolah energy inti mu. Setiap hari kamu harus berlatih seperti biasanya. Memang berat. Tapi akhirnya kekuatanmu dari itu mampu meningkatkan kemampuanmu. Membantu sesama dengan cakramu. Seperti itu kamu, selalu berlatihlah, berlatih dan berlatih” Itu katanya.

Dan tentang teman saya Kang Dwi. Ksatria yang duduk di singgasana itu berkata ; ” Kang Dwi orang yang supel. Dia mempunyai cakra yang bagus, dia mampu mengajak teman nya dengan potensi yang dimilikinya. Dia berbakat dalam hal metafisika. Latihlah, latihlah, pada saat panas intinya juga harus membantu “.

Sayang sekali cuma saya yang dibawa sebagai perwakilan ? maafkan kang dwi di kantin tadi tidak di ajak Lunride. Sayapun dibawa balik ke kantin yang tadi, Lunride pun merokok sebentar dan pamit pulang jalan dengan santai ke luar kantin dan terbang pergi entah kemana.

#astaral bersama kang dwi ( 02 Agustus 2022 )

Artikel oleh  Mosyvath
Seperti disampaikan pada jurnalastral.com

Belajar Via Astraling

Cara Belajar atau memahami sesuatu secara umum terbagi menjadi dua metode:

  1. Dengan Merunut
  2. Menyamakan frekuensi dengan sumber data nya

Merunut adalah pola yang umum dilakukan oleh para scientist, yaitu dengan mengamati suatu fenomena kemudian pelakukan penelusuran/perunutan ke belakang untuk menemukan muasal dan penyebab terjadinya fenomena tersebut.

Menyamakan frekuensi adalah satu cara/metoda transfer data (informasi/pengetahuan/pemahaman/ilmu) dengan cara menyamakan frekuensi antara si penerima dengan si pemancar/sumber data. Saat keduanya berada pada frekuensi yang sama, proses resonansi terjadi dan transfer data antar keduanya terjadi secara alamiah. Proses transfer data melalui frekuensi ini dapat dikatakan proses belajar terbaik, karena yang ditransferkan adalah data dalam bentuk murninya atau A1-nya, yaitu frekuensi. Proses belajar seperti ini lah yang umum atau biasa dilakukan oleh para Astraller. Atau bisa dibilang juga, inilah cara belajar secara astral (learn by frequencies)