Saya mencoba ke memori tertua DNA di diri, saya liha cahaya yang merambat membentuk jalan di kegelapan dan ketika di lihat cahaya merambat membentuk jalan di kegelapan nya seperti membentuk kuncup/kelopak seperti ini
Nama yang muncul seperti di dalam sel darah dan dentingan tubuh saya itu adalah Zanthigo Anthuraga yang artinya kesatria yang menjalankan tugas dengan membawa cahaya penuh ketulusan dan keyakinan jiwa raga. Terus di retrace lagi di panggilna ZANTHURA
Tadi di retrace lagi bentuk cahaya membentuk kuncup / kelopak itu seperti menceritakan sebuah kehidupan. Tapi saya masih menyaring belum jelas visual nya.
Tadi cahaya membentuk jalan seperti kuncup/kelopak itu. Si cahaya yang membentuk kuncup/kelopak itu memvisualkan sebuah kehidupan seperti kehidupan sebuah kerajaan dan saya merasa pernah berperang di jaman itu. Kadang saya saat latihan retrace ke Kendan, sering melihat candi candi beberapa kali, kadang waktu re-trace ke Lemurian pernah melihat candi sama gadis kerajaan seperti pake mahkota dan seorang ksatria pake baju armor kerajaan di dekat pohon tua dengan akar yang besar dan panjang keluar.
Saya ko merasa pernah hidup di jaman kerajaan ya saat itu. Dan hari ini saat me-re-trace cahaya membentuk jalan itu cahayanya membentuk sebuah peperangan kesatria sedang perang pake baju armornya dan saya me merasa menjadi seorang ksatria kerajasn dengan memakai baju armor itu.
Zanthura
RA: benih bibit, cikal.
ZAN: susun, rangkai, bentuk, berpindah.
THU: bagi dia, ia (ghaib), jiwa.
” Benih penyusun jiwa, Gambar kuncup kelopak yang akan membuka dan mengeluarkan benih / biji / bayi. “
Pada awal proses astral, sensasi yang terasa ketika ditarik seperti disedot di ubun – ubun, tapi tidak terlalu lama. Kemudian sekitar terasa terang dan disambut sebuah entitas besar bersayap berwarna putih. Saat itu belum bisa memastikan bentuk entitas tersebut, tapi setelah mengonfirmasi di grup, kemungkinan besar berbentuk sejenis burung. Kemudian saya niatkan untuk mengikuti entitas tersebut. Namun, yang terjadi saya tiba2 berada di atas entitas tersebut. Saya menyaksikan beberapa pemandangan bangunan dan beberapa latar yang agak gelap. Setelah itu, saya di antarkan ke puing2 bangunan dan dipertemukan dengan entitas lain.
Saya agak terkejut dengan kehadiran entitas tersebut, namun saya niatkan untuk terus mengikuti dan mengucapkan salam lalu memperkenalkan diri. Dia pun langsung memperkenalkan dirinya sendiri. Dalam penangkapan saya dia mengenalkan dirinya sebagai ZANATERHA. Sosok ini dari bentuk tubuhnya saya yakini seorang perempuan, namun wajahnya tidak bisa saya lihat dengan jelas karena bercahaya. Ia mengenakan baju putih gaya you-can-see dan kudung yang juga putih. Ketika dia memperkenalkan diri, saya merasa agak bingung harus melakukan apa. Kemudian dia seolah ingin menyampaikan sesuatu kepada saya tapi saya tidak bisa memahaminya. Saya coba niatkan untuk memahami bahasanya, hanya ada satu kata yang bisa saya identifikasi. Yaitu ANDHUKA.
Saat dia mencoba menyampaikan sesuatu lagi saya belum bisa memahaminya. Kemudian dia menyentuh dahi saya (di antara alis) dengan ibu jarinya, saya terkesiap dan langsung membuka mata. Terasa panas di tempat sosok tadi menyentuh saya. Sejenak saya hentikan dulu astraling dan menyampaikannya di grup. Setelah beberapa menit saya coba terhubung kembali. Visual tersebut muncul, dan ketika saya disentuh lagi saya seolah terlempar pada 2 buah scene:
Scene 1:
Saya sedang berjalan di sebuah kuil saya lihat beberapa orang menggunakan jubah seperti orang sedang umroh. Saya juga mengamati ada beberapa perkamen dan manuskrip dengan aksara yg tidak saya mengerti.
Scene 2:
Saya sedang berseluncur di angkasa dengan sebuah kelompok yang bertelanjang dada, membawa senjata, dan berotot. Pada satu titik kami seperti sedang mencegat pesawat yang sedang lewat.
Kemudian hanya sesaat saya kembali bersama ZANATERHA. Ia kemudian mengatakan hal – hal berikutnya, dan yang bisa saya tangkap hanya kata “GANETRHA”. Saya kemudian tuliskan kata ini di grup. Azeren menyarankan saya untuk mencari arti kata tersebut.
Akhirnya saya putuskan untuk berpamitan dengan ZANATERHA dan mengucapkan terima kasih. Saya pun meniatkan untuk mencari arti kata. Ini menarik, ketika saya berniat menerjemahkan, saya seperti sedang mengakses sebuah gelombang untuk memahami kata. Akhirnya ada semacam inputan atas dua kata tersebut. Dibantu oleh Azeren dan Hauman Vallara arti kata tersebut merujuk pada
Terjemahan yang saya dapatkan agak berbeda tapi secara makna kurang lebih sama. Menurut Azeren dan Hauman Vallara kata tersebut bisa jadi merujuk pada lakon saya.
Pada malam itu aktivitas astraling dihentikan dahulu setelah kurang lebih satu jam. Hari besoknya saya merasa sedikit penasaran dan mencoba mengakses Kendan sendiri serta menelusur memori DNA lagi. Dalam 15 menit penelusuran itu saya menemukan kembali bahwa dari dua kata tersebut, hanya kata GANETRHA yang merupakan sebuah ‘nama’. Sementara kata ANDHUKA lebih seperti sapaan hormat.
Dalam definisi yang lebih luas lagi, saya dapatkan bahwa GANETRHA memiliki makna: Yang Membimbing Menuju Cahaya. Masih butuh validasi dan penelusuran lagi tentang memori tertua saya. Namun sementara data – data ini akan saya simpan terlebih dahulu untuk penelusuran lebih lanjut.
Maaf lama, sebelumnya belum PD, hehehehe…
Awalnya saya coba2 karena diajakin, eh lama2 jadi enak keterusan…
Awal mula ke Kendan sejujurnya ditempatkan di gerbang, melihat mentor saya masuk, saya pun ‘slonong boy’, karena lihat mentor masuk begitu saja, bahkan dipersilakan. Maka saya pun langsung selonong boy. Saya di-stop dan ditanya, “Ada keperluan apa ke Kendan?” Saya menjawab, “Itu saya mengikuti dia, mentor saya.” Sambil menunjuk ke mentor.
Namun sang mentor hanya senyum dan tidak membantu. Ada timbul pertanyaan dalam hati, “Kenapa dia ngga membantu?” Lama diam dan di gerbang Kendan, saya teringat ucapan mentor sebelum berangkat ngastral, “Attitude tetap dipergunakan dan perkenalan astral sama dengan perkenalan di dunia fisikal.”
Saya langsung mengenalkan diri dan mengucapkan tujuan saya, “saya ingin mengetahui sejarah dari Kendan dan mengetahui sejarah DNA saya atau yang berhubungan dengan DNA saya.”
Lalu penjaga digerbang pun mengenalkan dirinya, dan mempersilakan masuk.
Setelah melewati gerbang, tujuan saya ucapkan kembali, dan langsung diperlihatkan, ada seorang dengan perawakan badan tegap, berbaju seperti baju ihram, sedang mengajar anak – anak, keceriaan dan bahagia terpancar dari anak -anak tsb. Di saat saya ingin mengikuti pelajaran tersebut ada penjaga yang berkata, “Tujuan anda ada disini, silakan ikut.”
Saya pun mengikuti ajakan tersebut, dan tiba disuatu ruangan yang sangat kuno menurut saya. Hanya batuan aja semua, batu berbentuk lingkaran dengan gambar yin yang, namun sisi putih tidak ada lingkaran hitam seperti biasa saya lihat hanya ada lingkaran hitam dibagian putih.
Kembali meniatkan kembali tujuan saya ke Kendan, diperlihatkanlah sejarah Kendan dari turunnya seorang yang sedang mengajar tadi, dengan membawa beberapa batuan dari atas, saya tidak melihat planet atau galaksi asalnya orang tersebut. Yang mebuat saya heran adalah ini monitor sebesar bis tingkat 2 datang dari mana? Diruang ini awal masuk pun tidak terdapat adanya monitor semua batuan.
Melihat bagaimana dia…. (Maaf yg ini ga diceritakan, hanya boleh diceritakan ke mentor, katanya)
Lanjut, dengan melihat tatanan Kendan yang sangat luas, berlatih, membuat benda dari yg mudah sampai rumit, ada beberapa workshop yang sangat keren dan attitude yang down to earth banget, yang saya temui disini.
“Kenapa bisa mereka memiliki attitude yang bagus, padahal hanya dengan melepaskan benda – benda yang mereka buat, maka tidak akan ada bangsa atau koaliasi negara yang ada saat itu sanggup melawan benda – benda ini.”
Maaf ada bagian yg mentor saya bilang tidak perlu diceritakan. Maaf banget ???
Disaat astral pertama, saya tidak menemukan saya memiliki peran apa atau berperan apa. Di astral lanjutan saya harus menemukan peran saya dan melihat banyak semua informasi, maka yang terjadi adalah kepala menjadi berat di saat astral kedua ini, lalu saya cerita ke mentor, kenapa ? Dia menjawab, “Bukannya kamu meminta semua informasi? Bukannya dengan tekanan pekerjaan aja yang sudah tahu deadline nya kamu merasakan kepala pusing dan berat, sekarang kamu minta semua informasi, janganlah jadi jumawa, bukankah dipertama kali astral diperlihatkan attitude Kendan seperti apa?”
Saya tertawa dalam hati, “Lha iya juga, salah sendiri dengan kapasitas yang belum banyak dilatih meminta semua informasi Kendan?” Meminta maaf ke diri sendiri dan meminta maaf ke semesta, dan mengatur nafas lagi dan mengikuti saran mentor saya. Berniat lagi, “Cukupkan lah informasi yg bisa saya terima untuk saat ini, untuk pembelajaran saya saat ini.” Terasa ada aliran energi yang masuk ke kepala dengan sangat halus dan tidak mengakibatkan sakit lagi. Terima kasih saran dan tegurannya. Dia mah emang orangnya begitu, lempar, jebrusin dan suruh mikir. Ga nanya dianggap mengerti.
Nama avallon belum didapat dan tujuan sedikit demi sedikit mulai terbuka. Lalu disaat astral berikutnya saya diajak ke suatu tempat dan tidak disebutkan itu tempat apa. Saya disuruh memakai zirah lengkap, dan jreng langsung berhadapan dengan banyak pasukan dengan zirah hitam dan wajah yang kebanyakan bukan wajah manusia, ada orc, kurcaci dan elf (seperti di film Lord of The Ring), mereka lengkap membawa semua persenjataan mereka dan langsung melihat ke arah saya, karena saya tiba – tiba langsung masuk ditengah mereka.
Mereka ada yang berteriak, namun saya tidak mengerti apa bahasa mereka, berusaha menyamakan frekuensi dengan mereka tetap tidak mengerti bahasa mereka.
Karena banyak teriakan maka saya mencabut senjata yang ada dipunggung, dan sebuah pedang dengan kira – kira panjang 70 cm bilahnya. Saya melihat sekeliling, masih ada yang berteriak – teriak. Dalam kondisi itu saya mengambil posisi siap bertarung meski tahu ini adalah posisi konyol tapi tetap berusaha siap tarung.
Ditengah riuhnya teriakan, saya melihat seseorang yang saya kenal sedang minum dan mengangkat gelas mengarahkan ke saya, dialah mentor saya yang mengajak astral. Tenang dan minum dengan mereka sedangkan saya ditengah – tengah dan dikelilingi mereka dengan teriakan yang tidak saya mengerti. Teringat pesan mentor, kenalkan diri sendiri meskipun ke musuh sekalipun. Tetap tenang dan tersenyum meskipun menghadapi banyak kepungan.
Lalu saya mempraktekannya, yang terjadi adalah dari teriakan berubah menjadi tertawa terbahak-bahak, dan sekarang saya bisa mendengar ada yang mereka ucapkan, “Kalian lihat tadi dengan baju zirah lengkap dan pisau mainan dia mau menyerang kita, namun kita sudah mengetahui yang mengajaknya kemari.” Wah edan nech mentor melempar orang langsung ke tengah – tengah kumpulan yang tidak diketahui tujuan dan apa yang akan terjadi.
Pembelajarannya pun kemudian disampaikan :
Gunakan attitude, jika kita astral keluar Kendan, maka mereka akan menganggap kita adalah ksatria Kendan, maka tunjukkanlah attitude sebagaimana ksatria Kendan berperilaku, sekalipun musuh yang kita hadapi.
Jika musuh yang kita hadapi banyak, lebih kuat, dan kita tahu bahwa mereka akan menyerang Kendan, maka berusahalah sampaikan informasi ke Kendan, karena Kendan butuh semua informasi yang terjadi untuk mempersiapkan segala sesuatu nya. Jangan jumawa disaat kita astral ke tempat lain tetap rendah hati dan memperhatikan sekeliling, explore dahulu area sekitarnya, bergeraklah seperti ksatria mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya di terpat tersebut.
Jika mengumpulkan informasi dikalangan ksatria sebagai intel, maka berperilakulah seperti itu, tidak terkecuali kita. Ada apakah disekitar, tumbuhan apa, energi semacam apa, siapa yang menjaga ada berapa pasukan disana, jika ada benteng terbuat dari apakah benteng tersebut. Jika melihat ada yang berlatih maka bertanyalah apa yang sedang dilatih, tidak perlu menunjukkan diri kita kuat dan hebat, meskipun mendapat pelatihan dari Kendan. Hargai mereka dan hormati mereka yang ditemui, tidak perduli mereka anak kecil pun. Bahkan tanaman dan hewan yang ditemui. Mengenalkan diri lebih dahulu dan tetap berperilaku sebagai ksatria Kendan sebagaimana mestinya.”
Jleb, langsung berpikir seketika dengan ucapannya.
Terimakasih mentor yang kejam. Tapi kenapa dia bisa ikut makan dan minum ditengah-tengah pasukan tadi ?
Hahahahhahaha, biarlah nanti datang lagi ke tempat tersebut. Namun dia sangat hati – hati dalam hal ini, dia suka membersihkan/menghapus frekuensi perjalanannya. Namun menyimpan semua nya di Kendan, tujuannya kemana, semua lengkap. Namun jalur frekuensinya yang dihapus.