Jurnal Astral : Astraling Bareng Member TPJA

26/06/22

Latihan hapan di ranting, termasuk sama anggota TPJA (TPJA = Teras Penampungan Jurnal Astral, adalah kelompok tahap dua dari jurnal astral yang terdiri dari anggota yang telah memenuhi beberapa kriteria JA). Dia recall lagi cerita saya yang jadi jelly tea. Yang tadinya lupa, eh jadi keingetan lagi. Jadi penasaran kan, emang ada hubungannya ya peristiwa itu dengan perasaan fisik saya belakangan ini?. Ah daripada mikir teu paruguh, udah aja cerita ke teh ambar siapa tau ada insight yang bisa saya lakukan di rumah untuk memoles badan fisik yang ‘leklok’ ini ?.

01/07/22 dan 03/07/22

Singkat cerita, cerita ke teh ambar. Ternyata pas liat grup JA juga bahasan udah ke latihan hapan, asa babarengan timingnya sama saya pengen latihan hapan deui #cocokologi maap
Teh ambar rekomendasikan ke klinik (kondisinya saat itu memang belum pernah berhasil ke klinik), latihan hapan, dan ternyata beliau koordinasi sehingga ada bantuan charging dari salah satu relay, hatur nuhun bantosan na ❤️.

04/07/22 dan 05/07/22

Pagi sekitar jam 4 subuh dan 5 subuh Teu kahaja (tidak sengaja) Bangun tidur, belum mau bangun, ya udah bisimillah ingin ke rhamalla/klinik, mana saja mangga, mudah2an bisa/diijinkan, berniat mau berobat/ngecas.

04/07/22 Jurnal Astralling

Vision yang aku lihat bangunan seperti rumah gaya klasik, berwarna putih, hitam, dan sedikit ada emasnya, perasaannya adem dan homey. Aku masuk lewat pintu samping, sesampainya di dalam, aku cuma bisa “eksplor” ruangan sepanjang ruangan lurus dan belok kanan (perjalanan membentuk huruf L). Ke atas cuma sampai tangga, ke kiri juga ngga bisa, ke ruangan yang seperti ada petugasnya juga ngga bisa.

Di ujung jalan lurus ada alas berbentuk seperti burung yang dibentangkan/pesawat muncul tegak lurus dari dinding. Trus tiba-tiba aku udah berbaring aja di atas alas itu. Alas itu lalu ketutup oleh tutup kaca/bening. Lalu tutupnya itu berputar-putar 360° melingkari seluruh tubuh sedangkan alas aku berbaring mah ngga ikut muter, jadi diem aja beserta aku di dalamnya. Feeling aku ini kegiatan semacam “scanning and screening”.

Sehabis itu aku belok kanan, seeeeeet keliatan rambut aku siga iklan sampo, ternyata panjang melambai-lambai dari dalam helm meni sehat rambutnya indah.#maafekspresif#sayajugasalfok
Lalu dilanjut belok ke kanan ada batang berbentuk seperti balok dari dinding mencuat keluar, yaudah aku tarik, rada beurat/berbobot. Panjangnya kira-kira 70-80 cm. Ujung kanan dan kiri baloknya ngebuka, mirip dengan gerakan membuka korek gas rokok yang ada tutupnya, sesudah terbuka ujung-ujung baloknya, pertengahan balok itu bisa dipatahkan sehingga terbentuk menjadi dua buah balok. Baloknya berongga sehingga bisa dimasukkan ke kedua telapak tangan kanan dan kiri. Aku duduk dan gambaran sederhananya jadi seperti pakai sarung tangan berbentuk seperti tangan “tuan crab”. Ujung capit tuan crabnya itu berputar-putar lama kelamaan putarannya terlihat membentuk seperti parabola. Alat tersebut ditujukan untuk stimulasi “receiver” saraf yang kaya di daerah telapak tangan terutama daerah “pinch finger”.

Lalu dua buah balok yang seperti tangan tuan crab tadi ditempelkan ke pelipis kanan dan kiri. Hal tersebut perasaanku ternyata untuk mengurangi reaktivitas saraf daerah tht, rongga wajah, dan kepala. Juga membantu menurukan tekanan rongga-rongga sinus, pipa-pipa tht yang bersambungan, juga stabilisasi rumah siput. Tah pas itu konka (bagian hidung aku yang suka bengkak) cessssssssss asa kempes dong padahal mampet kan kalo pagi-pagi teh, duka rarasaan duka kumaha ieu teh.

04/07/22 Jurnal Fisik

Dateng ke tempat fisioterapi anak. Terapisnya bilang anaku lagi distimulasi bagian jempol dan telunjuk buat bantu koordinasi dst dst dst. Karena di daerah tersebut pusat sensor yang sangat kaya. #cocokologi maap

Trus diinget-inget lagi di latihan fisik terakhir di ranting, pelatih bilang, jempol dan telunjuk yang beradu jangan sampai lepas biar energinya ngga kemana-mana #cocokologi maap

05/07/22 Jurnal  Astralling

Bangun tidur jam 3.47 a.m, lalu berusaha pergi ke tempat kemarin entah klinik/rhamalla, bangunan di tanggal 04/07/22/kemarin. Ada tempat berbaring tea, tapi yang bentuknya kaya burung/pesawat ga ada. Adanya yang plek2-an persegi panjang aja tempat berbaringnya. Tapi kenapa kok ga bisa tidur disitu.

Trus aku belok ke kanan, ujug-ujug keseret ke bagian depan/luar bangunan. Di depan bangunan ada dinding kotak-kotak, aku ga mau terusin disitu, aku masuk ke dalem lagi.
Di dalem aku belok kanan tempat aku di “treat” pake alat kemaren tea, “sarung mr crab”. Ih mau ngambil kan dari dinding yang kemari itu, ga bisa :(. Trus kalahka dinding sebelah bawah, nyorolok (terbuka) sendiri kaluar laci.

Di dalam laci ada deretan buku/dokumen banyak, trus 1 buku ngalayang ke tangan aku dan mendarat dengan posisi terbuka di atas kedua telapak tanganku.
Aku baca halaman yang dengan sendirinya terbuka, terlihat ada 1 paragraf, kurang lebih terdiri dari 5 baris, mau dibaca hese geningan, yang kebaca, tulisan “Hauman Vallara”, trus udahan deh. Trus aku ketiduran lagi kan.

Setelah aku astralling, aku ketiduran dengan mimpi yang berulang/sama dengan mimpi di tidur pertama (malam hari).
Mimpi di tidur pertama dan kedua, kurang lebih seperti ini:

Ada benda seperti selang/ular yang satu “gigit” di telapak tangan kanan, yang satu lagi masuk ke tungkai bawah kaki kiri, cuma diem, yang satunya lagi masuk ke tungkai kanan, dia gigit di lutut kanan. Lalu ada suara bilang : “hauman valara.”

Saya pusing plot nya maju mundur, astralling/terbangun diantara dua tidur/dua mimpi yang sama.

Sederhananya:

  1. Tidur pertama (malam hari), mimpinya lupa.
  2. Astralling ke klinik/rhamala jam 3.47 a.m aku lihat jam di hp :muncul laci, dokumen, dan tulisan hauman vallara
  3. Tidur kedua setelah astralling, ngulang mimpi di tidur pertama yang tadinya lupa.

05/07/22

Malam hari charging dengan teteh relay. Kedua telapak kaki dipegang rasanya agak dingin awalnya, selebihnya seluruh punggung dan dada (terutama punggung) hangat nyaman, bersyukur. Anak nempel ke saya dengan sendirinya, dia pegang-pegang area di antara alis dan area dahi, tangannya membentuk seperti menampung energi, tidak diinstruksikan, begitu sendiri anaknya, ngga lama dia tidur pulas, tidur cepat #kenikmatan emak-emak.

05/07/22 Jurnal Astralling

Jalan-jalan dengan salah satu anggota TPJA. Dengan maksud menentramkan hati suami yang belum pernah astralling dan khawatir karena tidak mengenal kegiatan yang dilakukan istrinya. Singkat cerita, Vision pop up; bunga cahaya, lorong, tempat tidur.

Sampai di tempat dengan langit banyak bintang, agak gelap, menuju malam? Atau memang begitu?. Sampai di “tempat biasa” aku melakukan seperti tarian energi/jurus halus. Ternyata ngga melakukan tarian itu, aku terpindah ke depan garasi pesawat yang lokasinya dekat tempat aku menari itu. Cuman diem aja lalu pindah lagi ke tempat latihan tarian tapi hanya diam. Lalu sekelebat seperti ada orang lagi “ice skating” ngelewat ke depan aku, jubahnya ngahiliwir ke depan aku.

Lalu gelap, sepertinya pindah tempat lagi. Terlihat karpet panjang, perasaan yang dirasakan megah dan luas. Seperti jalan yang mengarah ke suatu tempat/gedung. Sampailah di depan gedung guedeeeeee banget, rasanya seperti anak kecil pertama kali jalan-jalan ke istana hogwarts ?. Aku di tangga teras gedung setelah karpet panjangnya habis. Dari depan gedungnya seperti perpustakaan/universitas/tempat informasi bergaya seperti sekolah hogwarts #lagilagi demam Harry Potter. Perasaannya norak, takjub, seneng hehe. Pilarnya besar-besar.
Begitu masuk disambut ruangan teraaaaaang dengan dinding yang banyak buku. #^£@;$*@€×^÷*×¥×&#:^×*×(@&@£@;@¥ masih terus keluar kata-kata norak karena megahnya wkwkwkwkwk.

Lalu pas lihat ke samping kiri ada bapak-bapak pendek gendut, ukuran badannya agak kecil/cebol?. Lalu di langit ruangan itu, di depanku ada segitiga mengapung.
Aku balik lagi ke bapak-bapak tadi yang noleh bentar senyum lalu baca buku lagi. Aku perkenalan diri dan punten. Lalu aku tanya namanya, aku ngga bisa tangkap dengan sempurna. Hanya yang tertangkap pirana piranha virangga viranggmana. Lalu anggota TPJA mengonfirmasi, ” Phirana Virana Vritangga, itu bukan?”. Aku jawab, “pokonya yang tadi aja, udah ngga bisa ngedenger lagi hahaha”.

Aku masuk ke lorong gelap seperti tak berujung, keueung, dan takut, tapi tidak boleh berhenti jalan :”. Aku bilang ke anggota TPJA itu, dia bilang, “lanjut aja”. Yaudah aku lanjut.

“^#*@$^×¥(×#&@¥(×¥×£” (ungkapan-ungkapan norak yang disensor yang aku bilang ke anggota TPJA). “Ini mah di tempat pertamaaaaaaaaaaa pisan aku astralling sama JA.” Tempat yang banyak buku, posisinya di lantai atas, bisa noong dari atas ke bawah, dan dari langit di tengah-tengah atap ruangan ini ada pasir “bahe”/tumpah dari atas ke lantai bawah. Pasir tersebut yang menghidupkan tempat ini. Betul ada bapa-bapa pirang yang mengendalikan/merawat pasir tumpah ini. Dan juga merawat simbol infinity di goa kristal yang pernah aku kunjungi di waktu lalu.

Tiba-tiba aku ngapung di atas atap bangunan. Terlihat pasir yang tadi itu lahir dari sesuatu yang berputar terus seperti pusaran yang baru terlihat dari atas bangunan. Telingaku berisik sekali, tercium aroma harum sekali, tidak bikin enek, tapi menenangkan, seperti powdery, bedak bayi?. Dari atas itu aku bisa melihat lampu-lampu di bawah. Seperti melihat lampu-lampu perkotaan/pemukiman dari atas. Aku spontan bilang, “Siga ningali bandung ti luhur”, kepada salah satu anggota TPJA.

Beberapa saat kemudian rasanya seperti mau tersedot bangunan mirip gunung berapi. Namun anggota TPJA itu bilang, “hatamkeun disitu, jangan kemana-mana dulu”. Dan akhirnya betul aku bisa diam/tetap/terjaga di tempat itu/tidak jadi tersedot bangunan mirip gunung berapi.

Lalu aku eksplor lagi bangunan itu. Aku melihat patung seperti hewan yang memiliki paruh, cakar, dan sayap. Patungnya bisa hidup. Saat mempertahankan pengelihatanku pada patung hidup itu, patung itu membuat tanganku membentuk tarian energi. Tanganku gerak sendiri nyopotin bagian leher dan kepala patungnya. Lalu tanganku “pakein” itu ke atas kepalaku.

Anggota TPJA itu nanya, “Ada perubahan rasa energi?”. Aku jawab, “Aku baru nyadar, masuk gedung itu ngga pake baju aku yang biasanya (sebelumnya pake baju besi dan helm). Sekarang aku cuma pake kain polos putih, nyeker pula, bahkan “alat-alat-ku”, yang di kening, helm, gelang, pelampung lengan ga ada yang dipake satupun, hilang. Sekarang aku polos aja dan pake “itu” di atas kepala aku. Rasanya merinding hheu.”

Kemudian aku lanjutkan lagi. Aku pegang benda bentuknya seperti telur besar. Di dalam telur itu ada tiang yang berputar. Tiangnya aku pegang, tangan aku melakukan gerakan ke bawah, setelah ke bawah dari telur dan tiang pegangan itu mencuat cahaya biru panjang ke atas?.

Tangan aku terus gerak-gerak (melakukan tarian energi biasa aku menyebutnya). Muncul gambar langit dengan pusaran berwarna kemerahan dengan banyak gugusan “keusik” di dalam pusaran itu. Pusaran itu lalu ditarik oleh benda yang aku pegang, yang mencuat cahaya ke atas tadi.

Pusaran itu kemudian hilang, tersedot alat ini, lalu ada perasaan lega, seperti “sudah netral/sudah aman”. Pusarannya bukan di bangunan ini tapi di tempat lain, pusaran liar/tidak terkendali.
Aku kemudian disuruh istirahat? Langsung “nguliat” badan, seperti setelah olahraga, pegeeeel. Tangan kanan seperti habis angkat benda berat.
Lalu aku mau nyari baju lamaku, mengembalikan baju yang sekarang aku pakai dan mengembalikan yang ada di kepala. Juga karena baju yang sekarang meskipun polos bahkan nyeker tapi tanganku rasanya berat sekali. Tapi ternyata disuruh pakai baju yang sekarang aja. Lalu berangkat ke klinik biar tangan kanan ngga berat sebelah.

Sampai dengan di depanku ada tabung, aku masuk berdiri saja, tabungnya diam saja, hanya banyak cahaya di dalamnya. Basah seperti disuruh mandi ?. Cahaya nya menembus-nembus badan, aku kira bakal sakit, ternyata tidak. Dingin basah. Lalu leher ditembak lagi cahaya di dalam tabung (aku berasumsi mungkin buat nguatin gangan biar biasa kalau disuruh megang alat bercahaya tadi. Alat kecil tapi ternyata berat.

Keluar dari tabung heboh sendiri wkwkwkwkwk.

Liat dari belakang punggung ada sesuatu/jubah/sesuatu berbulu lebat, sehaaaat sekali, putih, bersih. Dia ngeliatin juga sebagiannya bisa bersatu dengan tanganku kalau aku membutuhkan. Tangan aku jadi ada bulunya?. Karena udah jam 1-2 a.m, Anggota TPJA tadi nawarin “udahan dulu, saya tarik dulu semuanya biar satu timeframe”. Sama dia disuruh detailkan yang saya liat, termasuk jumlah entitas yang ada disitu.

Aku ngapung buluu berkibas-kibas ??? Hiberna (terbangnya) kerasa goyang2 di badan. Dari atas aku liatnya ada menara, ada pohon banyak, kalau dari atas jauh mah keliatannya kecil-kecil kaya brokoli. Trus di zoom in ada bangunan balok kecil, kaya beskem satpam aku spontan bilangnya, atapnya terbuat dari sesuatu yang transparan/bening. Di luar ada 2 entitas (saya dan 1 lagi yang ngapung juga), di dalem ada 3 termasuk salah satunya anggota TPJA.