Tag Archive for: jurnal astral

Halo astral travelers, salam hangat dari kami tim #JurnalAstral. Pada artikel ini kami akan sampaikan sebuah konsep yaitu ” zaman gelap dan zaman terang “ yang akan sangat berkaitan dengan misi, event, dan nilai yang kita sepakati di komunitas Jurnal Astral (selanjutnya kita sebut dengan  JA).

Jika mendengar terminologi zaman gelap dan zaman terang tentunya kita punya persepsi dan referensi masing – masing. Entah itu zaman penjajahan ke zaman kemerdekaan, zaman pra dan pasca para rasul, zaman pra dan pasca internet, zaman pra dan pasca listrik, dan sebagainya. Beberapa mungkin akan teringat dengan R.A Kartini ” Habis Gelap Terbitlah Terang”.  Yuk referensinya disimpan terlebih dahulu dan bersama kita simak paparan berikut, kita akan mulai dengan analogi yang sederhana.

Kita mulai dari definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia :

  • gelap/ge·lap/ a 1 tidak ada cahaya; kelam; tidak terang:
  • terang/te·rang/ a 1 dalam keadaan dapat dilihat (didengar); nyata; jelas

dan jika kita cari arti kata “darkness” maka berdasarkan  kamus oxford, darkness = the partial or total absence of light, sebuah kondisi disebut gelap saat tidak adanya cahaya. Mari kita mulai pembahasannya ya, mohon disimak dengan seksama.


Sebuah zaman disebut zaman gelap artinya di waktu tersebut tidak ada cahaya, sehingga pada zaman gelap :

  1. Kebanyakan orang tidak/belum dapat melihat dengan jelas atau memahami dengan menyeluruh apa yang ada di sekitarnya.
  2. Agar dapat melihat kita memerlukan cahaya sehingga pada zaman gelap ditandai dengan hadirnya para utusan pembawa cahaya. Mereka adalah orang – orang yang menunjukkan / memberikan informasi. Analogi sederhananya : membawa berita akan apa yang ada disekitar, atau menyorotkan senter ke objek – objek sekitar sehingga orang lain dapat melihat dalam kegelapan.

Bagaimana dengan zaman terang ?
Zaman terang layaknya siang hari dimana cahaya begitu berlimpah, semua orang dapat melihat dengan terang benderang dan memahami secara utuh lingkungan hidupnya. Zaman dimana semua orang bisa melihat dan mengakses informasi semesta sehingga tidak diperlukan lagi para membawa cahaya.

Pada zaman gelap, para pembawa cahaya (yang jumlahnya lebih sedikit) adalah orang yang spesial dengan kemampuan khusus. Sementara pada zaman terang semua orang memiliki kemampuan akses yang sama, sehingga  semua sejajar, setara, dan berkolaborasi satu sama lain karena telah paham dengan tugas hidupnya.

Dear #AstralTravelers, kita perlu memahami bahwa semua hal berpasangan dan memiliki siklus. Saat ini kita berada di akhir zaman gelap tengah menuju fajar zaman terang, sebuah zaman yang akan merentang  112 – 125 juta tahun kedepan sebelum akhirnya kembali memasuki ke zaman gelap. Fase ini ditandai dengan semakin mudahnya akses terhadap informasi semesta yang sebelumnya hanya dapat diakses oleh orang – orang spesial saja. Misi #JurnalAstral adalah memberikan akses seluas-luasnya pada siapapun untuk mengaktifkan indera astral mereka, mengambil peran aktif  dan membantu terbukanya zaman baru.

JA dimulai dengan harapan agar bibit – bibit yang kami tanam saat ini akan menjadi hutan yang hidup, lebat, dan rapat. Sebuah hutan yang akan terus berkembang dan mampu menyambut zaman terang. Sistem #JurnalAstral yang kita bangun saat ini akan menjadi warisan yang akan terus dikembangkan dan diwariskan kembali pada generasi selanjutnya. Sebuah “wakaf” yang akan terus memfasilitasi dan mempermudah orang – orang “biasa” dan “pemula” untuk mulai berani membuka matanya, mulai melihat dunia,  menemukan “lakon”nya, dan akhirnya bersama sejajar, setara, berkolaborasi melakukan tugas semesta.

Baca juga : Jurnal Astral – Kami Menumbuhkan Hutan

Apakah semua orang dapat melihat di zaman terang ?
Pada zaman terang akan selalu ada sebagian kecil populasi yang tidak dapat melihat. Mereka adalah kelompok yang dengan sadar menyangkal dan menutup matanya erat sehingga melimpahnya cahaya tidak secercahpun dapat masuk menembus kelopak matanya. Mereka yang dengan sadar memilih untuk hidup dengan persepsinya mengenai dunia. Tapi memikirkan kelompok ini bukan bagian dari misi JA. Misi kita adalah mengajak dan memfasilitasi, juga menghormati pilihan tiap individu.

Mari bantu JA berkembang dengan menyebarkan informasi, perlahan dan bertahap memberikan edukasi bahwa ada sesuatu yang besar dan bermakna menunggu setiap kita bangun di pagi hari. Semesta sudah memanggil, apakah kamu akan menyambutnya ?

Welcome to the newcomers and first-timers! Let us guide you to do the astral travel safely, happily, and relaxingly. Please pay attention to the guidelines below.

  1. Every participants are required to choose in the poll/voting in the group. The poll will be the passenger list. This poll is important for our team to “pick you up”. So, if you don’t choose the poll, then you can’t be picked up by us.
  2. The participants can bring their friends/family by phyical touch during the event. whoever touches the participants physically will be picked up by the team.
  3. On the planned schedule/time, every participant is standby in the Telegram group. The participant has to adjust their time with our time (GMT+7 / WIB). They can be silent mode while still opening the group chat.
  4. After the sign “Ready”, please have a good intention for all of us and recite any prayer based on your personal beliefs (for moslems, please recite ta’awudz and basmallah). Take comfortable position, breath relaxingly, and calm the mind.
  5. The participant can open or close their eyes.
  6. After the sign is given, “Feel and follow the senses”. Don’t doubt, don’t worry, don’t refuse, don’t assume, or don’t direct the mind. Only feel and follow the senses. Trust your senses.
  7. Remember that we have at least five senses; visual, audio, touch, taste, smell. Receive the information using these five senses. Don’t limit yourself only in getting visual.
  8. When entering the astral zone/frequency with visual and another information, the participant can stay in the astraling condition while telling your story in the group, or at the end of astral session.
  9. After the participant gets the visual, sound/voice, smell, taste, or in astral zone,
    • Don’t be static, express the curiosity, zoom in, zoom out, look around you, right-left-up-down
    • Communicative and interactive, in astral or Telegram group
    • For unclear image or audio, just intend/request to make it clearer.
    • The images that change fast, please just request it to slow down or pause and choose the image you want to explore
  10. It is mandatory to tell you story in the Telegram group
  11. In order for testimonies to be seen and arranged neatly in our database (for an easy searching and progress tracking), pleasee add/use the hashtag at the end of testimony (will be provided in the event). For example, #astral21june2022
  12. The signs and password before and after the flight/astral session will be shared in the group when the event time is nearing.

Thanks for reading and see you in our next flight/astral travel event!

Want to join us? Please join our Telegram group (International) at https://t.me/astralinternational

Hello, #AstralTravelers ! On Thursday, July 6th, 2022, Astral Journal held an event with a theme RE-CHARGE with a focus on Recovery/Therapy, Calibration (so the participants can connect easier), and Astro Senses Activation. In this event, the participants just need to have intent that they receive and feel the energy. The participants also may find the comfortable position for themselves, such as sitting while meditating, laying on the bed, or in the midst of daily activities.

The event started on 20.00 WIB. Before the event, Miss Ambar instructed the participants to be neutral, feel, and follow (our senses). The given password was Ta’awudz and Basmallah for Moslems, and for non-Moslems, they could adjust with their personal beliefs. After that, they intended to receive the energy (Recharging, Recovery, Calibration, and Activation) from the relays. The relays are organic converters of pure energy. They are MOSYVATH, VAARKAS, MADEMA, and LASTHU. The participants were to choose only one of those relays. Is it okay to choose all of them? This was what admin said,

green-colored background, white balloon, testimony, astral journal, relay, energy, ne

Translation: In the end, it’s only one connected to us.

Back to the event. Are you curious with what participants experienced last night? Now let’s see their testimonies. First from the local group (Indonesian group):

Translation:

Atep: “From the beginning until now, I feel the energy flow intensely, the inner heat feels like sunbathing, spreading all over the body.”

Dani: “When I channeled (the energy) to a patient, it’s like the water coming out from a hose. In Sundanese, we call it “siga ngagolontor” “

Translation:

Riza: The head feels a bit heavier but it doesn’t hurt so much. I consider it as a sign of being connected. The heavy sensation slowly disappears over the time, especially when the event duration is about to end. It fully disappears when relays OFF. Energy around the body feels denser and the air feels fresh. After the relays OFF, the body feels lighter and suddenly remembers about the tea and cigarette, hehehe.. Thank you, @fallenty and all AJ team.

Translation:

Rudi: There’s a cool sensation in the body, channeled to my wife like a fresh wind.

Aditya: LASTHU: I experienced a mild tingling sensation on my face. Also, there’s a heavy feeling on the back of my head. When I woke up, I felt fresh and not tired at all.

Yudi: #recharge060722 Relay LASTHU. Good morning, Samprazaan brothers and sisters, Subhanallah the experience was so great that I felt an abundant flow of energy and it flowed from tailbone moving towards the backbone until the head felt warm and experienced a mild electrocution. This also pierced through the area between the eyebrows and I got the visual of blossoming pink lotus flower on the lake. The scenery was beautiful and it was unpredictable and unseen before.

Translation:

I was connected to MOSYVATH. In the beginning, I felt vibration on my head and it spread to the back and the hands. While channeling the energy to the backbone via tailbone until the nape part, there’s a rotation feeling from the right to the left. In 10-15 minutes remaining, I tried to channel the energy to my wife and in an instant, I felt the vibration in my hands. I programmed it for recovery.

There’s a visual of energy ball that had thorns and a picture of overflowing electricity. There’s also visual of woman, but it also felt like seeing the process of the woman’s growing up. I haven’t tried to retrace it.

Next, we have testimony from the international group:

And then, we also have the participants who also got visual during the event and drew that visual.

 

Translation:

My child (9 years old) join in relay LASTHU. My child felt heavy on her rear neck because of flashing electricity. And I told her to draw everything she saw, there’s a big cloud, blue and yellow-colored. Above the cloud’s surrounding area, there’s a red, yellow, and blue-colored flashing electricity. The cloud produced the blue-colored electricity to the people. Around 25 minutes before the relays OFF, the right hand felt hurt and electrocuted.

As for me, I was in relay LASTHU. There’s an energy spinning in the tailbone and it felt cool. The energy was moving towards the sick body parts in the thigh, shoulders, neck. The coincidence was the muscle in that part was aching because of physical exercise (martial art training). The energy also made the central point between my eyebrows beat.

 

Translation:

From the beginning until now, the energy feels so gentle, cool, getting inside my body. It also swirls outside my body around 2-3 cm. Suddenly I saw something like a tower that has the three metal branches. Each has the transparent crystal on the top of it. From it, something came out like the electricity. It’s strong but gentle.

After that, briefly I saw a beautiful, long-haired woman wearing a white gown, only looking at me and smiling. Her hair was silver-colored. She didn’t utter any word or behave rudely. Only smile and no greeting to me.

 

Probably, there were some participants who didn’t feel any sensation or get any visual. No problem. The most important thing is they had intended to connect to the relays and they would still get the energy.

That’s it, the reportage of Astral Journal’s Re-Charge event. Hopefully, we can take some lessons from this event so that we could be a better person. See you in our next event!

To see more testimonials, please see this link : https://t.me/TestimoniJurnalAstral

26/06/22

Latihan hapan di ranting, termasuk sama anggota TPJA (TPJA = Teras Penampungan Jurnal Astral, adalah kelompok tahap dua dari jurnal astral yang terdiri dari anggota yang telah memenuhi beberapa kriteria JA). Dia recall lagi cerita saya yang jadi jelly tea. Yang tadinya lupa, eh jadi keingetan lagi. Jadi penasaran kan, emang ada hubungannya ya peristiwa itu dengan perasaan fisik saya belakangan ini?. Ah daripada mikir teu paruguh, udah aja cerita ke teh ambar siapa tau ada insight yang bisa saya lakukan di rumah untuk memoles badan fisik yang ‘leklok’ ini ?.

01/07/22 dan 03/07/22

Singkat cerita, cerita ke teh ambar. Ternyata pas liat grup JA juga bahasan udah ke latihan hapan, asa babarengan timingnya sama saya pengen latihan hapan deui #cocokologi maap
Teh ambar rekomendasikan ke klinik (kondisinya saat itu memang belum pernah berhasil ke klinik), latihan hapan, dan ternyata beliau koordinasi sehingga ada bantuan charging dari salah satu relay, hatur nuhun bantosan na ❤️.

04/07/22 dan 05/07/22

Pagi sekitar jam 4 subuh dan 5 subuh Teu kahaja (tidak sengaja) Bangun tidur, belum mau bangun, ya udah bisimillah ingin ke rhamalla/klinik, mana saja mangga, mudah2an bisa/diijinkan, berniat mau berobat/ngecas.

04/07/22 Jurnal Astralling

Vision yang aku lihat bangunan seperti rumah gaya klasik, berwarna putih, hitam, dan sedikit ada emasnya, perasaannya adem dan homey. Aku masuk lewat pintu samping, sesampainya di dalam, aku cuma bisa “eksplor” ruangan sepanjang ruangan lurus dan belok kanan (perjalanan membentuk huruf L). Ke atas cuma sampai tangga, ke kiri juga ngga bisa, ke ruangan yang seperti ada petugasnya juga ngga bisa.

Di ujung jalan lurus ada alas berbentuk seperti burung yang dibentangkan/pesawat muncul tegak lurus dari dinding. Trus tiba-tiba aku udah berbaring aja di atas alas itu. Alas itu lalu ketutup oleh tutup kaca/bening. Lalu tutupnya itu berputar-putar 360° melingkari seluruh tubuh sedangkan alas aku berbaring mah ngga ikut muter, jadi diem aja beserta aku di dalamnya. Feeling aku ini kegiatan semacam “scanning and screening”.

Sehabis itu aku belok kanan, seeeeeet keliatan rambut aku siga iklan sampo, ternyata panjang melambai-lambai dari dalam helm meni sehat rambutnya indah.#maafekspresif#sayajugasalfok
Lalu dilanjut belok ke kanan ada batang berbentuk seperti balok dari dinding mencuat keluar, yaudah aku tarik, rada beurat/berbobot. Panjangnya kira-kira 70-80 cm. Ujung kanan dan kiri baloknya ngebuka, mirip dengan gerakan membuka korek gas rokok yang ada tutupnya, sesudah terbuka ujung-ujung baloknya, pertengahan balok itu bisa dipatahkan sehingga terbentuk menjadi dua buah balok. Baloknya berongga sehingga bisa dimasukkan ke kedua telapak tangan kanan dan kiri. Aku duduk dan gambaran sederhananya jadi seperti pakai sarung tangan berbentuk seperti tangan “tuan crab”. Ujung capit tuan crabnya itu berputar-putar lama kelamaan putarannya terlihat membentuk seperti parabola. Alat tersebut ditujukan untuk stimulasi “receiver” saraf yang kaya di daerah telapak tangan terutama daerah “pinch finger”.

Lalu dua buah balok yang seperti tangan tuan crab tadi ditempelkan ke pelipis kanan dan kiri. Hal tersebut perasaanku ternyata untuk mengurangi reaktivitas saraf daerah tht, rongga wajah, dan kepala. Juga membantu menurukan tekanan rongga-rongga sinus, pipa-pipa tht yang bersambungan, juga stabilisasi rumah siput. Tah pas itu konka (bagian hidung aku yang suka bengkak) cessssssssss asa kempes dong padahal mampet kan kalo pagi-pagi teh, duka rarasaan duka kumaha ieu teh.

04/07/22 Jurnal Fisik

Dateng ke tempat fisioterapi anak. Terapisnya bilang anaku lagi distimulasi bagian jempol dan telunjuk buat bantu koordinasi dst dst dst. Karena di daerah tersebut pusat sensor yang sangat kaya. #cocokologi maap

Trus diinget-inget lagi di latihan fisik terakhir di ranting, pelatih bilang, jempol dan telunjuk yang beradu jangan sampai lepas biar energinya ngga kemana-mana #cocokologi maap

05/07/22 Jurnal  Astralling

Bangun tidur jam 3.47 a.m, lalu berusaha pergi ke tempat kemarin entah klinik/rhamalla, bangunan di tanggal 04/07/22/kemarin. Ada tempat berbaring tea, tapi yang bentuknya kaya burung/pesawat ga ada. Adanya yang plek2-an persegi panjang aja tempat berbaringnya. Tapi kenapa kok ga bisa tidur disitu.

Trus aku belok ke kanan, ujug-ujug keseret ke bagian depan/luar bangunan. Di depan bangunan ada dinding kotak-kotak, aku ga mau terusin disitu, aku masuk ke dalem lagi.
Di dalem aku belok kanan tempat aku di “treat” pake alat kemaren tea, “sarung mr crab”. Ih mau ngambil kan dari dinding yang kemari itu, ga bisa :(. Trus kalahka dinding sebelah bawah, nyorolok (terbuka) sendiri kaluar laci.

Di dalam laci ada deretan buku/dokumen banyak, trus 1 buku ngalayang ke tangan aku dan mendarat dengan posisi terbuka di atas kedua telapak tanganku.
Aku baca halaman yang dengan sendirinya terbuka, terlihat ada 1 paragraf, kurang lebih terdiri dari 5 baris, mau dibaca hese geningan, yang kebaca, tulisan “Hauman Vallara”, trus udahan deh. Trus aku ketiduran lagi kan.

Setelah aku astralling, aku ketiduran dengan mimpi yang berulang/sama dengan mimpi di tidur pertama (malam hari).
Mimpi di tidur pertama dan kedua, kurang lebih seperti ini:

Ada benda seperti selang/ular yang satu “gigit” di telapak tangan kanan, yang satu lagi masuk ke tungkai bawah kaki kiri, cuma diem, yang satunya lagi masuk ke tungkai kanan, dia gigit di lutut kanan. Lalu ada suara bilang : “hauman valara.”

Saya pusing plot nya maju mundur, astralling/terbangun diantara dua tidur/dua mimpi yang sama.

Sederhananya:

  1. Tidur pertama (malam hari), mimpinya lupa.
  2. Astralling ke klinik/rhamala jam 3.47 a.m aku lihat jam di hp :muncul laci, dokumen, dan tulisan hauman vallara
  3. Tidur kedua setelah astralling, ngulang mimpi di tidur pertama yang tadinya lupa.

05/07/22

Malam hari charging dengan teteh relay. Kedua telapak kaki dipegang rasanya agak dingin awalnya, selebihnya seluruh punggung dan dada (terutama punggung) hangat nyaman, bersyukur. Anak nempel ke saya dengan sendirinya, dia pegang-pegang area di antara alis dan area dahi, tangannya membentuk seperti menampung energi, tidak diinstruksikan, begitu sendiri anaknya, ngga lama dia tidur pulas, tidur cepat #kenikmatan emak-emak.

05/07/22 Jurnal Astralling

Jalan-jalan dengan salah satu anggota TPJA. Dengan maksud menentramkan hati suami yang belum pernah astralling dan khawatir karena tidak mengenal kegiatan yang dilakukan istrinya. Singkat cerita, Vision pop up; bunga cahaya, lorong, tempat tidur.

Sampai di tempat dengan langit banyak bintang, agak gelap, menuju malam? Atau memang begitu?. Sampai di “tempat biasa” aku melakukan seperti tarian energi/jurus halus. Ternyata ngga melakukan tarian itu, aku terpindah ke depan garasi pesawat yang lokasinya dekat tempat aku menari itu. Cuman diem aja lalu pindah lagi ke tempat latihan tarian tapi hanya diam. Lalu sekelebat seperti ada orang lagi “ice skating” ngelewat ke depan aku, jubahnya ngahiliwir ke depan aku.

Lalu gelap, sepertinya pindah tempat lagi. Terlihat karpet panjang, perasaan yang dirasakan megah dan luas. Seperti jalan yang mengarah ke suatu tempat/gedung. Sampailah di depan gedung guedeeeeee banget, rasanya seperti anak kecil pertama kali jalan-jalan ke istana hogwarts ?. Aku di tangga teras gedung setelah karpet panjangnya habis. Dari depan gedungnya seperti perpustakaan/universitas/tempat informasi bergaya seperti sekolah hogwarts #lagilagi demam Harry Potter. Perasaannya norak, takjub, seneng hehe. Pilarnya besar-besar.
Begitu masuk disambut ruangan teraaaaaang dengan dinding yang banyak buku. #^£@;$*@€×^÷*×¥×&#:^×*×(@&@£@;@¥ masih terus keluar kata-kata norak karena megahnya wkwkwkwkwk.

Lalu pas lihat ke samping kiri ada bapak-bapak pendek gendut, ukuran badannya agak kecil/cebol?. Lalu di langit ruangan itu, di depanku ada segitiga mengapung.
Aku balik lagi ke bapak-bapak tadi yang noleh bentar senyum lalu baca buku lagi. Aku perkenalan diri dan punten. Lalu aku tanya namanya, aku ngga bisa tangkap dengan sempurna. Hanya yang tertangkap pirana piranha virangga viranggmana. Lalu anggota TPJA mengonfirmasi, ” Phirana Virana Vritangga, itu bukan?”. Aku jawab, “pokonya yang tadi aja, udah ngga bisa ngedenger lagi hahaha”.

Aku masuk ke lorong gelap seperti tak berujung, keueung, dan takut, tapi tidak boleh berhenti jalan :”. Aku bilang ke anggota TPJA itu, dia bilang, “lanjut aja”. Yaudah aku lanjut.

“^#*@$^×¥(×#&@¥(×¥×£” (ungkapan-ungkapan norak yang disensor yang aku bilang ke anggota TPJA). “Ini mah di tempat pertamaaaaaaaaaaa pisan aku astralling sama JA.” Tempat yang banyak buku, posisinya di lantai atas, bisa noong dari atas ke bawah, dan dari langit di tengah-tengah atap ruangan ini ada pasir “bahe”/tumpah dari atas ke lantai bawah. Pasir tersebut yang menghidupkan tempat ini. Betul ada bapa-bapa pirang yang mengendalikan/merawat pasir tumpah ini. Dan juga merawat simbol infinity di goa kristal yang pernah aku kunjungi di waktu lalu.

Tiba-tiba aku ngapung di atas atap bangunan. Terlihat pasir yang tadi itu lahir dari sesuatu yang berputar terus seperti pusaran yang baru terlihat dari atas bangunan. Telingaku berisik sekali, tercium aroma harum sekali, tidak bikin enek, tapi menenangkan, seperti powdery, bedak bayi?. Dari atas itu aku bisa melihat lampu-lampu di bawah. Seperti melihat lampu-lampu perkotaan/pemukiman dari atas. Aku spontan bilang, “Siga ningali bandung ti luhur”, kepada salah satu anggota TPJA.

Beberapa saat kemudian rasanya seperti mau tersedot bangunan mirip gunung berapi. Namun anggota TPJA itu bilang, “hatamkeun disitu, jangan kemana-mana dulu”. Dan akhirnya betul aku bisa diam/tetap/terjaga di tempat itu/tidak jadi tersedot bangunan mirip gunung berapi.

Lalu aku eksplor lagi bangunan itu. Aku melihat patung seperti hewan yang memiliki paruh, cakar, dan sayap. Patungnya bisa hidup. Saat mempertahankan pengelihatanku pada patung hidup itu, patung itu membuat tanganku membentuk tarian energi. Tanganku gerak sendiri nyopotin bagian leher dan kepala patungnya. Lalu tanganku “pakein” itu ke atas kepalaku.

Anggota TPJA itu nanya, “Ada perubahan rasa energi?”. Aku jawab, “Aku baru nyadar, masuk gedung itu ngga pake baju aku yang biasanya (sebelumnya pake baju besi dan helm). Sekarang aku cuma pake kain polos putih, nyeker pula, bahkan “alat-alat-ku”, yang di kening, helm, gelang, pelampung lengan ga ada yang dipake satupun, hilang. Sekarang aku polos aja dan pake “itu” di atas kepala aku. Rasanya merinding hheu.”

Kemudian aku lanjutkan lagi. Aku pegang benda bentuknya seperti telur besar. Di dalam telur itu ada tiang yang berputar. Tiangnya aku pegang, tangan aku melakukan gerakan ke bawah, setelah ke bawah dari telur dan tiang pegangan itu mencuat cahaya biru panjang ke atas?.

Tangan aku terus gerak-gerak (melakukan tarian energi biasa aku menyebutnya). Muncul gambar langit dengan pusaran berwarna kemerahan dengan banyak gugusan “keusik” di dalam pusaran itu. Pusaran itu lalu ditarik oleh benda yang aku pegang, yang mencuat cahaya ke atas tadi.

Pusaran itu kemudian hilang, tersedot alat ini, lalu ada perasaan lega, seperti “sudah netral/sudah aman”. Pusarannya bukan di bangunan ini tapi di tempat lain, pusaran liar/tidak terkendali.
Aku kemudian disuruh istirahat? Langsung “nguliat” badan, seperti setelah olahraga, pegeeeel. Tangan kanan seperti habis angkat benda berat.
Lalu aku mau nyari baju lamaku, mengembalikan baju yang sekarang aku pakai dan mengembalikan yang ada di kepala. Juga karena baju yang sekarang meskipun polos bahkan nyeker tapi tanganku rasanya berat sekali. Tapi ternyata disuruh pakai baju yang sekarang aja. Lalu berangkat ke klinik biar tangan kanan ngga berat sebelah.

Sampai dengan di depanku ada tabung, aku masuk berdiri saja, tabungnya diam saja, hanya banyak cahaya di dalamnya. Basah seperti disuruh mandi ?. Cahaya nya menembus-nembus badan, aku kira bakal sakit, ternyata tidak. Dingin basah. Lalu leher ditembak lagi cahaya di dalam tabung (aku berasumsi mungkin buat nguatin gangan biar biasa kalau disuruh megang alat bercahaya tadi. Alat kecil tapi ternyata berat.

Keluar dari tabung heboh sendiri wkwkwkwkwk.

Liat dari belakang punggung ada sesuatu/jubah/sesuatu berbulu lebat, sehaaaat sekali, putih, bersih. Dia ngeliatin juga sebagiannya bisa bersatu dengan tanganku kalau aku membutuhkan. Tangan aku jadi ada bulunya?. Karena udah jam 1-2 a.m, Anggota TPJA tadi nawarin “udahan dulu, saya tarik dulu semuanya biar satu timeframe”. Sama dia disuruh detailkan yang saya liat, termasuk jumlah entitas yang ada disitu.

Aku ngapung buluu berkibas-kibas ??? Hiberna (terbangnya) kerasa goyang2 di badan. Dari atas aku liatnya ada menara, ada pohon banyak, kalau dari atas jauh mah keliatannya kecil-kecil kaya brokoli. Trus di zoom in ada bangunan balok kecil, kaya beskem satpam aku spontan bilangnya, atapnya terbuat dari sesuatu yang transparan/bening. Di luar ada 2 entitas (saya dan 1 lagi yang ngapung juga), di dalem ada 3 termasuk salah satunya anggota TPJA.

 

Halo para Astraler!! Hari kamis tanggal 6 Juli 2022, Jurnal Astral kembali mengadakan kegiatan bertema, RE-CHARGE dengan fokus untuk Recovery/Terapi, Kalibrasi energi sehingga bisa lebih mudah terkoneksi, dan Aktivasi Indera Astral. Di event ini peserta hanya perlu niat menerima dan merasakan energi. Peserta juga boleh mencari posisi yang nyaman, duduk sambil bermeditasi, berbaring, atau sambil melanjutkan aktivitas masing-masing.

Tepat pukul 20.00 WIB kegiatan dimulai. Sebelum dimulai Teh Ambar mengintruksikan para peserta untuk Netral, Rasakan, dan Ikuti. Password yang diberikan berupa Ta’awudz dan basmalah bagi yang muslim, dan yang non-muslim menyesuaikan dengan keyakinan masing-masing. Kemudian niatkan untuk menerima dan merasakan energi untuk Recharging, Recovery, Kalibrasi, Aktivasi dari relay tower; MOSYVATH, VAARKAS, MADEMA, LASTHU. Peserta diperkenankan untuk memilih salah satu dari relay tersebut. Apa boleh memilih semuanya? Ini kata kakak admin,

Lanjut ke kegiatan. Penasaran dengan yang dialami dan dirasakan peserta? Yuk, lihat testimoninya.

Yang pertama dari grup lokal:

Selanjutnya ada testimoni dari grup internasional:

“Terima kasih, saya merasa seperti ada sesuatu yang jatuh ke dalam tubuh saya tepat ketika saya mengucapkan kata sandi, itu juga terasa seperti bagian dari diri saya menjadi lebih tenang.”

“Maaf terlambat menyampaikan kesaksian saya. Tadi malam, proses charging sangat nyaman. Saya menikmatinya. Saya menggunakan relay MOSYVATH, penuh selama 60 menit. Dari awal ada instruksi relay memulai, energi mengalir melalui telapak tangan saya. itu menciptakan efek hangat pada tulang belakang. ada juga efek sporadis seperti tersengat listrik di tangan, kaki dan beberapa bagian lainnya. dahi dan kepala berdenyut-denyut dalam urutan yang dinamis. waktu tidurnya molor sampai sekitar jam 1 pagi karena berasa seger banget. terima kasih tim JA. yay! Ditunggu jadwal selanjutnya…”

Nah, Astraler, ternyata ada juga peserta yang mendapatkan visual selama event dan mengilustrasikan visual tersebut.

Mungkin ada beberapa peserta yang tidak merasakan sensasi atau mendapatkan visual apapun. Tidak masalah, yang terpenting sudah niat terkoneksi dengan relay-relay dan energi akan tetap masuk. Demikian reportase event Re-Charge dari grup Jurnal Astral. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kegiatan ini agar menjadi pribadi yang lebih baik. Sampai Jumpa di event berikutnya~.­

Halo #AstralTravelers, di bulan juli 2022 Jurnal Astral / JA telah memepersiapkan rangkaian kegiatan yang merentang sepanjang bulan, dan tentunya bukan JA namanya jika tidak penuh dengan kegiatan – kegiatan spontan yang tidak masuk di jadwal seperti aktifnya dua relay astral pada 4 Juli 2022 yang memungkinkan anggota grup berlatih menggunakan energi murni yang di konversi oleh relay.

Bagi mereka yang baru pertama kali melakukan  #AstralTravel , kadang ditemui ketidaknyamanan seperti pusing dan mual, hal ini terjadi karena tubuh peserta terutama otak belum terbiasa dengan perubahan mendadak dan akselerasi. Hal ini tidak berbahaya, namun tidak nyaman dan seringkali menjadi faktor penghambat saat melakukan #AstralTravel.

Oleh karena itu JA mendesain event  RE• CHARGE . Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung peserta agar dapat melakukan #AstralTravel dengan lebih mudah dan nyaman. Manfaat yang dapat dirasakan oleh peserta diantaranya:

  1.  Recovery dan terapi baik bagi peserta maupun pasien
  2. Kalibrasi energi sehingga lebih mudah terkoneksi
  3. Aktivasi indera astral

Saat event RE• CHARGE berlangsung, relay astral JA secara aktif mengalirkan energi konversi dari energi murni kepada para peserta, sehingga siapapun bahkan pemula bisa mendapatkan manfaat nyata dari RE• CHARGE. Peserta hanya perlu tenang dalam posisi rileks dan merasakan, sangat disarankan sambil melakukan nafas perut.

Untuk berpartisipasi pada event ini, silakan bergabung di grup telegram https://t.me/jurnalastral . Panduan dan cara akses akan dibagikan di grup menjelang acara.