Diceritakan oleh: Imas Suryati
Perjalanan Astral menuju kendan. Siapa yang tidak menantikan event itu? Aku rasa banyak yang menantikannya, termasuk aku. Namun, sebelum berlatih, ku rasakan sakit yang menembus tulang belikatku. Dari mana asal sakit ini pun aku tidak tahu. Karena kebetulan sedang ada event jalan-jalan astral, maka aku meminta izin untuk mengakses Rumah Sakit Semesta. Pada saat itu kemudian aku dibawa ke sebuah lorong, lorong panjang dengan pintu-pintu yang saling berhadapan.
Perjalanan itu cukup jauh, sampai kemudian berhenti di sebuah pintu. Aku masuk ke dalamnya, dan cukup terkesima, ruangan ini keren. Banyak alat canggih dengan hasil analisa yang sangat akurat, karena dijalankan dengan sistem holografik. Dan yang lebih kerennya lagi, tempat itu dijaga oleh sosok seperti robot.
Aku bertanya pada robot itu, “Dari mana asalnya rasa sakit ini?” Kemudian robot itu menunjukan sebuah rekaman melalui alat holografik yang ku ceritakan tadi. Aku memperhatikan rekaman itu lekat-lekat, dan muncul lah sebuah peristiwa di hamparan padang yang luas dengan beberapa bukit yang subur, sebuah perang besar yang terjadi di bumi pada masa itu. Aku terus memperhatikan rekaman itu sampai akhirnya menemukan sosok diriku, dalam kondisi tewas tertancap sebilah pedang tepat di dadaku. Aku bisa merasakan bahwa sosok itu tewas dengan perasaan tidak percaya, wajahnya menampakkan emosi, tak ada dendam, hanya emosi dan rasa tidak percaya. Terbunuh dalam perang, itulah resiko yang harus ku hadapi sebagai prajurit, yang bertugas dan memiliki tanggung jawab pada kerajaan.
Aku menghampiri sosok itu, karena merasa harus melakukan sesuatu agar dia merasa lebih baik. Ku katakan padanya “Setiap peristiwa pasti ada sebab dan akibatnya. Begitupun dalam perang, membunuh atau dibunuh. Maka terima lah kejadian ini dengan ikhlas dan maafkan lah.”
Terjadi perubahan emosional pada sosokku itu. Yang tadinya penuh emosi kini wajahnya tersenyum, ku rasakan penerimaannya terhadap kejadian itu. Dan dia berbicara pada orang yang telah membunuhnya, “Terima kasih. Aku memaafkan semuanya.”
Selepas kejadian itu, aku kembali. Dan ajaibnya, rasa sakit di bagian tulang belikatku pun menghilang.
Sekian cerita dariku. Semoga bermanfaat.
Event: Re-Trace 13 Juli 2022
Featured image by: Jeffrey Smith