Seperti disampaikan oleh Gelar Riksa
kepada jurnalastral.com
Jurnal Astral Bareng Kulawargi Sabelas, Ditarik Hauman Valara
Pada awal proses astral, sensasi yang terasa ketika ditarik seperti disedot di ubun – ubun, tapi tidak terlalu lama. Kemudian sekitar terasa terang dan disambut sebuah entitas besar bersayap berwarna putih. Saat itu belum bisa memastikan bentuk entitas tersebut, tapi setelah mengonfirmasi di grup, kemungkinan besar berbentuk sejenis burung. Kemudian saya niatkan untuk mengikuti entitas tersebut. Namun, yang terjadi saya tiba2 berada di atas entitas tersebut. Saya menyaksikan beberapa pemandangan bangunan dan beberapa latar yang agak gelap. Setelah itu, saya di antarkan ke puing2 bangunan dan dipertemukan dengan entitas lain.
Saya agak terkejut dengan kehadiran entitas tersebut, namun saya niatkan untuk terus mengikuti dan mengucapkan salam lalu memperkenalkan diri. Dia pun langsung memperkenalkan dirinya sendiri. Dalam penangkapan saya dia mengenalkan dirinya sebagai ZANATERHA. Sosok ini dari bentuk tubuhnya saya yakini seorang perempuan, namun wajahnya tidak bisa saya lihat dengan jelas karena bercahaya. Ia mengenakan baju putih gaya you-can-see dan kudung yang juga putih. Ketika dia memperkenalkan diri, saya merasa agak bingung harus melakukan apa. Kemudian dia seolah ingin menyampaikan sesuatu kepada saya tapi saya tidak bisa memahaminya. Saya coba niatkan untuk memahami bahasanya, hanya ada satu kata yang bisa saya identifikasi. Yaitu ANDHUKA.
Saat dia mencoba menyampaikan sesuatu lagi saya belum bisa memahaminya. Kemudian dia menyentuh dahi saya (di antara alis) dengan ibu jarinya, saya terkesiap dan langsung membuka mata. Terasa panas di tempat sosok tadi menyentuh saya. Sejenak saya hentikan dulu astraling dan menyampaikannya di grup. Setelah beberapa menit saya coba terhubung kembali. Visual tersebut muncul, dan ketika saya disentuh lagi saya seolah terlempar pada 2 buah scene:
Scene 1:
Saya sedang berjalan di sebuah kuil saya lihat beberapa orang menggunakan jubah seperti orang sedang umroh. Saya juga mengamati ada beberapa perkamen dan manuskrip dengan aksara yg tidak saya mengerti.
Scene 2:
Saya sedang berseluncur di angkasa dengan sebuah kelompok yang bertelanjang dada, membawa senjata, dan berotot. Pada satu titik kami seperti sedang mencegat pesawat yang sedang lewat.
Kemudian hanya sesaat saya kembali bersama ZANATERHA. Ia kemudian mengatakan hal – hal berikutnya, dan yang bisa saya tangkap hanya kata “GANETRHA”. Saya kemudian tuliskan kata ini di grup. Azeren menyarankan saya untuk mencari arti kata tersebut.
Akhirnya saya putuskan untuk berpamitan dengan ZANATERHA dan mengucapkan terima kasih. Saya pun meniatkan untuk mencari arti kata. Ini menarik, ketika saya berniat menerjemahkan, saya seperti sedang mengakses sebuah gelombang untuk memahami kata. Akhirnya ada semacam inputan atas dua kata tersebut. Dibantu oleh Azeren dan Hauman Vallara arti kata tersebut merujuk pada
- ANDHUKA : Anda, yang dituakan
- GANETRHA : Penerawang, pembawa cahaya, menjeladkan, mengajarkan.
Terjemahan yang saya dapatkan agak berbeda tapi secara makna kurang lebih sama. Menurut Azeren dan Hauman Vallara kata tersebut bisa jadi merujuk pada lakon saya.
Pada malam itu aktivitas astraling dihentikan dahulu setelah kurang lebih satu jam. Hari besoknya saya merasa sedikit penasaran dan mencoba mengakses Kendan sendiri serta menelusur memori DNA lagi. Dalam 15 menit penelusuran itu saya menemukan kembali bahwa dari dua kata tersebut, hanya kata GANETRHA yang merupakan sebuah ‘nama’. Sementara kata ANDHUKA lebih seperti sapaan hormat.
Dalam definisi yang lebih luas lagi, saya dapatkan bahwa GANETRHA memiliki makna: Yang Membimbing Menuju Cahaya. Masih butuh validasi dan penelusuran lagi tentang memori tertua saya. Namun sementara data – data ini akan saya simpan terlebih dahulu untuk penelusuran lebih lanjut.
Hatur nuhun Hauman Vallara dan Azeren