Seperti disampaikan oleh ZANTHURA
pada jurnalastral.com
Kemarin tanggal 11 pukul 22.30 s/d 22.45 wib, saya ingin mencoba berendam seperti Kang Mortaz, tetapi saat menuju ke air terjun kendan sebelum sampai di depan ada putaran energi yang membuat tubuh saya masuk ke dalam dan tersedot berputar putar di dalam pusaran lubang dan muncul di sebuah bukit kang sangat tinggi, saya melihat di bawah banyak pohon besar sekali dan di bawah ada manusia raksasa dengan memakai baju seperti bajunya orang yunani cuma tidak ada syal seperti yang di pakai orang yunani.
Saat saya sedang chatting mentestimonikan melihat manusia raksasa di group TPJA tiba-tiba badan astral saya di ambil dengan dua jari, jari telunjuk dan ibu jari menjepit badan saya. Badan astral saya dilemparkan ke atas seperti serangga dan tangkap dengan tangannya yang besar. Ternyata saya di main-mainkan seperti seekor serangga oleh manusia raksasa di atas bukit yang memakai makhota seperti bentuk daun. Saya kaget sekali manusia raksasa itu besar sekali setinggi pohon kelapa, sangat tinggi sekali. Saat waktu ke 22.45 wib saya pulang karena takut juga, dan kebetulan mau ada acara hapan pukul 23.00 wib.
Besoknya ya hari ini tanggal 12 Agustus 2022, saya mencoba menelusuri kembali kejadian kemarin, lebih berhati hati bersama tim lain, Arzentrha Daruna Wiyashva yang melihat dan memantau dari RHAMALLA. Saya berhati-hati dan ini merubah tubuh astral saya menjadi cahaya. Seperti biasa saya masuk melewati pusaran energi gang berputar membentuk lubang cacing dan muncul tidak seperti kemari di bukit, hari ini saya langsung terbang di udara. Namun, saya dan kang Arzentrha tidak melihat manusia raksasa yang kemarin saya lihat. Setelah beberapa lama saya mencoba turun dan melihat jejak kaki yang besar sekali, dan saya berada di bawah. Kemudian dari jauh, saya melihat manusia raksasa yang kemarin melempar lemparkan saya seperti serangga.
Saya bersembunyi di balik semak semak dan pohon besar dan ternyata manusia raksasa itu mengetahui keberadaan saya dan menangkap disangkanya saya bola mainan dia, untungnya saya sempat menghindar dan terbang ke atas udara masih dalam keadaan tubuh astral berbentuk cahaya. Saya mencoba berkomunikasi mengucapkan “Samprazaan” dan dia juga menjawab Rhampiaza dengan ternyata dia bisa berbahasa bahasa lemurian. Sedangkan saat saya bertanya dengan bahasa Latin, ini dimana ? Nama siapa ? Tahun berapa ? Dia menjawab namun indra pendengaran saya belum fokus karena terdistraksi oleh anak (di dimensi fisik).
Tapi lama lama terdengar manusia raksasa itu berkata ” nama saya COPRA, BRODEN, Ini di Planet BRODELLA ” namun tidak menjawab tahunnya. Kemudian saya bertanya kenapa tinggal di gua ? Dia menjawab ” Ini daerah hutan, mari saya antar kamu ke kota “.
Waktu bertanya tubuh saya seperti bulu kuduk merinding semua, kemudian seluruh daging di lapisan tubuh saya berdenyut seperti membesar dan mengecil. Saya mencoba menenangkan diri, dan mengikuti manusia raksasa itu ke arah kota, sementara Kang Arzentrha Daruna Wiyashva mengikuti melalui probe dirinya dari RHAMALLA. Saya di ajak berjalan kaki sangat jauh, dan pada saat melewati bukit ke bukit msnusia raksasa itu loncat sangat tinggi seperti hulk. Sedangkan saya mengikuti dengan sangat jauhnya dengan terbang membentuk cahaya dan kang Arzentrha Daruna Wiyashva mengikuti lewat probe dari RHAMALLA.
Akhirnya sampailah kita di kota tempat para BRODEN tinggal. Di kota tubuh cahaya saya berada di telapak tangan kiri BRODEN yang bernama COPRA itu dan di ajak masuk ke rumah nya, di setiap perjalanan kota saya melihat air mancur yang besar, bangunan artistik. Kang Arzentrha Daruna Wiyashva pun sama lewat probe nya dari RHAMALLA melihat bangunan yang unik, kota yang sangat modern, kota yang metropolitan, bahkan kang d ” b pun yang menyimak di tempatnya kaya villa isola upi, kang Arzentrha Daruna Wiyashva nah banyak tembok-tembok yang melengkung yang terlihat unik. Sangat artistik saya saya melihat seperti ada campuran bangunan dengan bahsn kristal dan ornamen ornamen bangunan sangat indah dengan ukiran ukiran yang indah.
Broden COPRA duduk di kursi yang besar sekali dengan ruangan nya yang luas dan besar sekali penuh dengan ukiran ukiran di dindingnya. Bentuk temboknya banyak lengkungan, gak kotak seperti yang kang darus lihat. Kemudian datang BRODEN yang lain, memberitahukan kalau makanan sudah siap. Dan sebelum diajak makan, saya ditanya terlebih dahulu oleh Broden COPRA nama saya siapa ? Saya menjawab : ” ZANTURHA “. Kemudian teman saya yang berbentuk probe yamg di RHAMALLA juga di tanya namanya. Saya menjawab : ” Namanya Arzentrha Daruna Wiyashva “. Sayangnya saya lupa tidak menanyakan cara bikin rumah yang bagus gitu, duhh. Bener – benar lupa.
Saya berjalan menuju ke tempat makan, di perjanan saya iseng bertanya. ” Oya, apakah anda kenal sama ARKHYTIREMA ? “. Broden COPRA langsung bersujud ke saya menghormati karena saya rupanya masih keturunan bangsa lemurian, masih satu DNA seperti ARKHYTIREMA sama sama dari Lemuria DNA nya. Saya bilang jangan bersujud, langsung lebih sopan dan dipersilahkan menyantap makanan dan buah buahan di piring yang gede banget. Di meja makan saya merubah diri kembali menjadi badan astral yang sebelumnya berbentuk cahaya . Saya kecil dan para BRODEN sangat besar sekali. COPRA meminta maaf karena waktu kemarin melempar lempar saya karena saya disangkanya serangga. Saya bilang gak apa apa.
Kemudian datang para BRODEN yang lain duduk dan memberi salam dengan merapatkan kedua tangan di depan dada. Saya pun menjawab salam, Mereka pun memakan dengan apik ini seperti orang kaya dengan memegang sendok dan garpu yang sangan besar. Saya yang cuma berdiri di ujung meja yang besar sekali itu tidak menduduki kursi hanya berdiri. Mencoba menyantap daging besar sekali lebih besar dari badan badan saya dan rasanya sangat nikmat, bumbu bumbu nya sedap sekali, lembut dan tidak alot. Saat saya makan kang DWI pun ia menyusul dan mencari frekuensi badan astral saya. Lama sekali melihat mereka makan, kemudian saya minta izin untuk melihat – lihat keluar. Saya di izinkan dan diantar oleh salah satu BRODEN yang makan disana.
Saya dibawa di telapak tangan kanan. Saya diajak melihat BRODEN yang sedang berlatih tarung, sementara kang Arzentrha Daruna Wiyashva masih melihat para BRODEN di meja makan, memperhatikan ada BRODEN yang baju merah juga. Sambil ngopi di RHAMALLA kang Arzentrha Daruna Wiyashva bersama kang d ” b terus memperhatikan ternyata mereka ramah dan baik, tidak berbahaya. Aman.
Kang dwi pun akhirnya sampai di tempat saya berada sedang melihat latihan tarung BRODEN. Sementara kang Arzentrha Daruna Wiyashva dan Kang Dwi memperhatikan di sekitar tempat pertarungan melihat jamur yang seukuran jumbo. Arena pertarungan di tembok yang luas dengan ornamen ornamen ukiran yang indah. Pilar pilar warna putih seperti yang di lihat ksng Dwi. Arena latihan tarung seperti hampir mirip di arena pertarungan di film dragon ball. Namun ini lebih artistik dan lebih ornamental. Saya melihat pertarungan yang luar biasa para BRODEN di arena tubuhnya mengeluarkan listrik, tangan nya ada yang membentuk bola cahaya. Kuda kuda yang bela diri yang bagus membentuk jurus yang di tangan nya mengeluarkan bola energi serta tubuhnya mengeluarkan kilatan kilatsn listrik. Luar biasa. Sesaat kemudian pertarungan berikutnya ada yang memakai senjata seperti senjata ninja asasin, seperti pedang berbentuk clurit besar namun tajam nya dari luar kalu cerulit dari dalam dan kecil.
Sesaat terdengan suara auman keras sekali. Saya mengira itu auman Dinosaurus, saya minta izin untuk pamit ingin melihat auman itu, dan saya di persilahkan. Saya terbang dan mrlihat seperti hutan, dan hutan itu sepertinya kandang Dinosaurus. Dinasaurus yang seperti T-Rex, menapak dengan kedua kaki dan kedua kaki pendek mengangkat ke atas yg memakan daun daunan di pohon. Dan begitu banyak sekali Ti Rex mereka tidak ada yang memakan daging. Mereka semua memakan tumbuhan daun daun sangat tebal.
Karena waktu dan kondisi badan kami pun mulai meng offkan diri dari astral.
#Astral bersamaKang Arzentrha Daruna Wiyashva, kang d ” b, kang dwi, 12 Agustus 2022.
Kasih terima tim JA